Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bangkai Babi yang Sudah Membusuk Lintasi Sungai di Aceh, Warga Takut Makan Ikan

Warga Kota Kota Subulussalam, Aceh dibuat resah, akibat adanya puluhan bangkai babi yang melintas mengikuti arus air di kawasan sungai Lae Souraya.

Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Bangkai Babi yang Sudah Membusuk Lintasi Sungai di Aceh, Warga Takut Makan Ikan
(ANTARA FOTO/IRSAN MULYADI)
Petugas gabungan menyeret bangkai babi mengunakan perahu di aliran Sungai Bederah, untuk dikubur, di Kelurahan Terjun, Medan, Sumatera Utara, Selasa (12/11/2019). Sedikitnya 5.800 ekor babi mati diduga akibat wabah virus Hog Kolera dan African Swine Fever atau demam babi Afrika di 11 kabupaten/kota di Sumut. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Kota Kota Subulussalam, Aceh dibuat resah, akibat adanya puluhan bangkai babi yang melintas mengikuti arus air di kawasan sungai Lae Souraya.

Dilansir dari Kompas.com, bangkai babi tersebut sudah dalam kondisi membusuk, sehingga diyakini warga sudah mencemari sungai.

Warga khawatir bangkai babi tersebut mengandung virus kolera atau virus demam babi afrika yang selama ini marak diberitakan. 

Warga takut jika virus kolera babi dan virus demam babi afrika itu akan membahayakan kesehatan dan mematikan.

Mendapati kondisi ini, Pemerintah Kota Subulussalam langsung meninjau kondisi sungai dan mengambil sampel air sungai untuk diperiksa.

Sampel air dikirimkan ke laboratorium di Sumatera Utara.

Wakil Wali Kota Subulussalam Salmaza mengimbau kepada warga untuk sementara tidak cemas dan memastikan jika menggunakan air, adalah air yang mengalir.

BERITA REKOMENDASI

Warga juga diminta menunggu hingga hasil pemeriksaan air sungai dikeluarkan oleh laboratorium penguji.

Baca: Gempa Hari Ini: BMKG Catat 3 Gempa hingga Minggu 17 November 2019 Pagi, Guncang Papua, Aceh & Maluku

"Secara dampak karena bangkai tadi hanyut dengan air yang deras, tidak akan memberikan efek apapun, tapi karena sebagian besar warga kita adalah muslim, pastinya ini menimbulkan keresahan," kata Salmaza, Senin (18/11/2019). 

"Makanya kita akan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dulu, dan warga pun tidak ada salahnya waspada dan tidak menggunakan air sungai untuk konsumsi.” 

Warga takut konsumsi ikan sungai

Bangkai babi hanyut juga dilihat warga di Kabupaten Aceh Singkil, karena aliran sungai ini juga melintas di Kabupaten Aceh Singkil. Dampaknya hasil tangkap nelayan sungai menjadi enggan dikonsumsi warga.


Amrin, seorang nelayan sungai di Aceh Singkil, mengaku tak lagi menangkap ikan di sungai untuk sementara waktu,  karena warga takut mengkonsumsi ikan hasil tangkapan di sungai.

“Tidak ada yang beli ikan sungai untuk sekarang, takut semua, takut kena penyakit dari virus yang ada, jadi ya saya tidak memancing dulu sekarang,” ujar Amrin.

Baca: Polri Benarkan Densus 88 Tangkap Empat Terduga Teroris di Aceh

Baca: Masyarakat Aceh Singkil Diminta Tak Perlu Khawatir Konsumsi Ikan Menyusul Ditemukannya Bangkai Babi

Amrin mengaku melihat bangkai babi hanyut dalam sepekan terakhir ini. “ Kalau tidak salah ada sudah sepuluh bangkai yang hanyut ya sudah lewat saja terus,” ujarnya.

Sebagai informasi, sungai Lae Soraya  adalah sungai utama di Kota Subulussalam dan Kabupaten Aceh Singkil.

Sungai ini dimanfaatkan warga sebagai sarana untuk transportasi, mencari nafkah hingga memanfaatkan sungai untuk kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan MCK. 

Warga pun berharap mereka bisa terus memanfaatkan sungai tanpa terganggu oleh pencemaran bangkai babi dari Sumut. 

(Kompas.com/Daspriani Y Zamzami)
 

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas