Viral, Kisah Penjual Es Teh di Solo yang Selalu Diserbu Pembeli meski Tehnya Masih Panas
Penjual es teh depan Puskesmas Purwodiningratan Solo, Warsinem yang menghebohkan jagad media sosial memiliki kisahnya sendiri.
Editor: Noorchasanah A
TribunSolo.com/Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Penjual es teh depan Puskesmas Purwodiningratan Solo, Warsinem yang menghebohkan jagad media sosial memiliki kisahnya sendiri.
Warsinem sudah mulai menjual es teh di warung kecilnya yang berukuran sekira 2 meter x 1 meter sejak pukul 07.30 WIB sampai 18.00 WIB.
Ia menjual satu gelas es teh seharga harga Rp 2.500 yang rasanya manis, sepet dan kental.
Putri tunggal Warsinem, Sri Atin (46) mengatakan, awalnya ibunya membantu bapaknya, Daryanto (68) berjualan di warung itu.
Mereka sebenarnya tidak hanya menjual es teh, tetapi juga gorengan, nasi oseng, dan nasi bandeng.
Baca: Tak Terima Matanya Buta Usai Dioperasi, Penjual Soto Gugat RS Mata Solo Rp 10 Miliar
"Awal jualan itu tahun 1994, dulu kan ada bapaknya (jadinya) bukanya 24 jam, terus bapak meninggal setahun lalu karena sakit, maka diterusin sama ibu sendiri," kata Sri kepada TribunSolo.com, Selasa (19/11/2019).
"Dulu, ya, yang jualan bapak sama ibu saja," imbuhnya menekankan.
Sri mengungkapkan, Warsinem bisa menghabiskan kurang lebih 17 pack plastik per harinya.
"Dulu pernah ada pembeli asal Solo Baru pesen 20-25 plastik es teh, itu terus dijual online seharga Rp 3.000," ungkap Sri.