Baru Pertama Kali ke Lokasi, Ini Pengakuan Perempuan Pembuat Video Masjid Megah di Tengah Hutan
Luchyana perekam video masjid megah di tengah hutan mengaku dirinya pertama kali menyambangi lokasi tersebut.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Luchyana, perekam video masjid megah di tengah hutan di Gowa, Sulawesi Selatan mengaku baru pertama kali menyambangi lokasi tersebut.
Perempuan berumur 25 tahun asal Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan ini pergi ke sana lantaran mendapat job merias sebelum berkunjung ke masjid megah di tengah hutan.
"Saya pertama kali ke sana, dapat pekerjaan merias pengantin di sana," ujarnya lewat sambungan telepon, Senin (25/11/2019).
Dalam kesempatan tersebut Luchyana juga menceritakan awal dirinya mengetahui keberadaan masjid yang hingga kini tidak diketahui namanya itu.
Setelah melakukan pekerjaannya sebagai perias, Luchyana mendapat info dari kawannya mengenai sebuah masjid megah di tengah-tengah hutan.
Ia bersama 6 orang lainnya memutuskan untuk mencari keberadaan masjid yang dibicarakan oleh temannya itu pada hari Sabtu (23/11/2019) lalu.
Baca:Ahok Jadi Komisaris Utama Pertamina, Kurtubi Beri Saran Cara Berantas Mafia Migas
"Akhirnya saya meminta dia untuk diantar ke sana," ujarnya.
Ia mengaku penasaran dengan keberadaan masjid megah yang diceritakan oleh temannya.
Luchyana mengungkapkan, perjalanan dari lokasi meriasnya ke lokasi masjid tersebut tidaklah mudah.
Dengan menumpangi mobil, ia memulai perjalanan menuju masjid tengah hutan sekitar pukul 13.30 waktu setempat.
Menurutnya, kondisi jalan menuju lokasi memiliki medan cukup menantang.
"Jalannya di sana sempit, terus bebatuan, ada belokan, turunan, dan tanjakan," ungkap Luchyana.
Baca: Vivo S1 Pro Resmi Meluncur di Indonesia, Berikut Harga dan Spesifikasi Lengkapnya
Lebih lanjut, Luchyana mengatakan, saat melihat kubah masjid, ia yang berada di kursi depan mengeluarkan smartphone untuk merekam momen perjalanannya.
Awalnya Luchyana ingin melakukan live streaming.
Namun, kawasan tersebut tidak terjangkau sinyal sehingga ia memilih merekam menggunakan video lewat fitur smartphone-nya.
"Akhirnya saya video saja, kira-kira 15 menit-an," kata Luchyana.
Dirinya mengaku membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk sampai di lokasi masjid megah ini.
Sesampainya di sana, Luchyana dan teman-temannya dibuat takjub dengan keadaan masjid tersebut.
Baca: Pendaftaran CPNS 2019 Masih Dibuka, Ini Formasi yang Belum Ada Pelamar, Ada untuk Lulusan SMA/SMK
Luchyana mengatakan masjid tersebut berbeda dengan masjid-masjid di kota yang ia lihat selama ini.
Menurut penuturan perempuan yang memiliki profesi tata rias ini, menyebut masjid tersebut memiliki desain klasik yang unik di bagian eksteriornya.
"Saya sampai di sana kayak mimpi, kayak di negeri-negeri dongeng, bagus sekali," ungkap dia.
Untuk mengobati rasa penasarannya, Luchyana bertanya ke seorang temannya perihal informasi tersebut.
Namun, temannya juga tidak mengetahui secara detail terkait masjid megah ini.
"Teman saya juga tidak tahun sejak kapan dibangun masjid ini," aku Luchyana.
Baca: VIRAL Wanita Lahiran Dijenguk Mantan tapi Suami Tak Menemani, Begini Kisah Dibaliknya
Berdasarkan informasi singkat dari teman Luchyana, diketahui pemilik masjid ini disebut Pauang.
Menurut Luchyana kata Pauang berasal dari bahasa Bugis yang memiliki arti Tuan.
Luchyana menambahkan, selain masjid, ada dua bangunan lain di lokasi itu.
Bangunan ini terdiri dari sebuah vila dan rumah yang digunakan untuk tempat tinggal marbot masjid megah ini.
"Ada juga villanya, ada juga satu rumah yang dibuat khusus untuk tukang bersih-bersih masjid," tambahnya.
Dulunya tempat keramat
Camat Bontolempangan, Muslimin mengatakan lokasi masjid megah di tengah hutan Dusun Langkoa, Desa Bontoloe, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa pernah dijadikan tempat ritual.
Dikutip Tribunnews.com dari Tribungowa.com, Muslimin menceritakan sebelum dibagun sebuah masjid di lokasi tersebut awalnya adalah tempat yang 'karrasa' (keramat) bagi masyarakat setempat.
Ada batu besar yang digunakan oleh sejumlah warga untuk melakukan ritual.
Kemudian setelah dibagun masjid megah ini, lokasi tersebut menjadi tempat untuk beribadah dan menimba ilmu masyarakat sekitar.
"Setelah Masjid terbangun, lokasi itu pun ditempati untuk salat dan belajar mengaji bagi warga setempat," kata Muslimin.
Masjid itu masih dalam tahap pengerjaan. Di bagian bawah akan dibuat ruangan untuk tempat tinggal guru-guru mengaji.
Baca: Jadwal Siaran Langsung Timnas Indonesia vs Thailand SEA Games 2019 Hari Ini, Live RCTI
Guru-guru mengaji itu nantinya mengajarkan ilmu Al-Qur'an untuk anak-anak penduduk sekitar.
Informasi yang dihimpun dari Muslimin, diketahui masjid yang letaknya di tengah pegunungan ini sudah ada sejak 2014.
"Iya memang ada, masjid itu sudah lama sekitar lima tahun," katanya.
Muslimin menambahkan masjid megah ini dibangun oleh seorang pengusaha kopi asal Bugis.
Orang-orang sering memanggilnya dengan sapaan Puang.
Puang sering bolak balik Makassar-Jakarta-Timika.
Saat datang ke Makassar, Puang selalu menyempatkan ke kebun kopinya itu.
(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Ada Masjid di Tengah Hutan Kopi, Begini Penjelasan Camat Bontolempangan Gowa.
(Tribunnews.com/ Endra Kurniawan) (Tribungowa.com/Ari Maryadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.