Silvia Sempat Sarankan Alexander Berhenti Mengajar Sebelum Suaminya Itu Tewas Ditikam Siswanya
Kematian Alexander Werupangkey (54), guru agama SMK Ichthus masih menyisakan duka mendalam bagi sang istri, Silvia Walalangi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, MANADO - Kematian Alexander Werupangkey (54), guru agama SMK Ichthus masih menyisakan duka mendalam bagi sang istri, Silvia Walalangi (41).
Suaminya ditikam sebanyak 14 kali oleh muridnya sendiri hingga akhirnya tewas.
Silvia sungguh menyayangkan hal ini.
Pasalnya kedua tersangka, FL (16) dan OU (17) sudah merencanakan pembunuhan ini.
Baca: Seorang Remaja di Palembang Tewas Ditikam Gara-gara Pelesetkan Lagu Begadang Rhoma Irama
Baca: Buntut Siswa Tikam Guru: SMK Ichtus Ditutup, Sekolah Abal-abal Lain Menyusul
Tentu kejadian ini menjadi kejadian luar biasa di Manado, mengingat sebelumnya belum pernah terjadi pembunuhan brutal di lingkungan sekolah, apalagi pelakunya adalah siswa.
Hal ini menunjukkan bahwa guru masih belum sepenuhnya mendapatkan penghargaan.
Saat ditemui tim tribunmanado.co.id di Pengadilan Negeri Manado sembari menunggu mulainya persidangan, Silvia mengenang betapa mendiang suaminya sudah memberikan kontribusi besar terhadap SMK Ichthus.
"Setiap hari suami saya berdoa untuk siswa-siswi di sana semoga bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi," katanya, Selasa (26/11/2019).
Bahkan Silvia beberapa kali melihat suaminya tampak kewalahan lalu menyarankannya untuk berhenti saja.
Meski begitu, Alexander tetap bersikeras tetap berada di SMK Ichthus.
Baca: Gelar Rekonstruksi, 2 Tersangka Kasus Tusuk Guru Peragakan 27 Adegan, FL Tikam Sebanyak Tiga Kali
Baca: Guru SMK Ichthus Manado Tewas Ditikam Murid, Kemendikbud Tutup Sekolah hingga Para Siswa Dimutasi
"Dia bilang bahwa itu adalah tugas yang diberikan oleh Tuhan. Saya punya keinginan agar mereka bisa berubah," jelasnya.
Dengan adanya kejadian ini, Silvia berharap para siswa di sekolah bisa lebih menghargai dan menghormati gurunya di sekolah.
"Karena tanpa kita tahu pendidik ini meninggalkan keluarga, keluar pagi-pagi berusaha memberikan pendidikan yang baik dan benar. Jangan lagi dibalas dengan umpatan kasar apalagi pembunuhan seperti ini," tambahnya.
Ia juga berharap para orang tua mampu mendidik anaknya dengan baik di rumah, karena rumahlah tempat pendidikan pertama anak-anak.