Tubuh Kaku Warga Bintan Tergantung di Rumahnya, Sang Suami Sempat Bawa ke Puskesmas
Seorang wanita di Kampung Sinjang, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri ditemukan meninggal dunia, tubuhnya tergantung di rumahnya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BINTAN - Seorang wanita di Kampung Sinjang, Kecamatan Toapaya, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepri ditemukan meninggal dunia, tubuhnya tergantung dengan kain di rumahnya, Senin (25/11/2019) sekitar pukul 20.00 WIB.
Kapolsek Gunung Kijang, AKP Monang P Silalahi membenarkan kejadian itu.
Monang juga menuturkan, saat ditemukan suaminya dalam kondisi gantung diri, suaminya langsung membawa korban ke Puskesmas Kawal.
Selanjutnya, korban dibawa ke rumah sakit di Tanjungpinang.
"Iya benar, Senin (25/11) malam kemarin kejadiannya. Kami akan lakukan visum dahulu, untuk informasi selanjutnya akan kita kabari nanti," ungkap Monang saat dihubungi tribunbatam.id, Selasa (26/11/2019 singkat.
Pesan Sebelum Gantung Diri
Ummu Kalsum (20), gantung diri di kolong rumahnya, Dusun Adolang, Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Kamis, (21/11/2019) sore.
Warga desa pun heboh. Tak menyangka gadis muda nan manis ini berbuat nekat.
Dugaan sementara, UM bunuh diri karena kecewa dengan persoalan asmaranya.
Baca: Gegara Uang Hilang & Ditinggalkan Kekasih, Bule Ditemukan Tewas Gantung Diri, Tulis Sepucuk Surat
Baca: Evakuasi Pria Gantung Diri di Pohon Tinggi Pakai Ekskavator, Isi Surat Korban Penuh Minta Maaf
Kapolsek Suppa, AKP Muh Yusuf Badu, mengungkapkan dasar dugaan itu dikeluarkan oleh pihak kepolisian setelah melihat notifikasi di smartphone korban.
"Kami sempat mengecek HP korban dan melihat ada notifikasi pesan di WA berisi gambar tali yang digunakan gantung diri," ungkap Yusuf kepada TribunPinrang.com, Jumat (22/11/2019).
Pesan itu diduga dikirim oleh korban kepada seseorang yang memiliki hubungan khusus dengannya.
"Apalagi gambar tali yang dikirim itu, disertai isi pesan yang mengungkapkan bahwa korban akan melakukan gantung diri setelah orang tuanya tidak ada di rumah," paparnya.
Namun, jelas Yusuf, semua itu masih sebatas dugaan.
Pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Kesulitannya karena HP korban terkunci sidik jari sehingga polisi tidak bisa memeriksa pesan-pesan yang ada di HP.
Mengenai notifikasi gambar tali, polisi sempat melihatnya muncul di layar HP namun hanya sebentar karena langsung tertutupi dengan notifikasi pesan lain yang masuk.
"Jadi tidak bisa terbuka kuncinya. Kami hanya hanya bisa lihat notifikasi pesan terbaru di bagian atas layar. Jadi pesan yang muncul kemarin sudah tidak bisa lagi terlihat," paparnya.
Penelusuran TribunPinrang.com di akun FB Ummu Klsm, terdapat beberapa unggahan status yang bernuansa patah hati.
Baca: Ummu Kalsum Akhiri Hidupnya dengan Gantung Diri: Gw yang Berjuang, Gw Juga yang Terbuang
Baca: Di Mata Para Tetangga, Kopilot Wings Air yang Tewas Gantung Diri Dikenal Santun dan Rajin
Yaitu "semua orang bisa bilang cinta, tapi tak semua orang bisa setia".
"Selamat anda telah berhasil membuat saya nyaman, dan akhirnya telah meninggalkan".
"Gw yang berjuang, Gw juga yang terbuang".
Ummu Kalsum (20), warga Dusun Adolang, Desa Lero, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang ditemukan meninggal dunia dalam keadaan tergantung di kolong rumahnya, Kamis (21/11/2019) sore.
Peristiwa ini pun membuat heboh warga setempat.
Kasat Reskrim Polres Pinrang, AKP Dharma Praditya mengatakan, mayat tersebut pertama kali ditemukan oleh ayahnya, Safri (38).
"Saat itu, Safri baru saja datang dari rumah tetangganya. Tiba-tiba langsung melihat penampakan anaknya tergantung di bawah kolong rumah," katanya.
Melihat hal itu, kata Dharma, Safri pun panik dan berteriak minta tolong sembari memanggil istri dan tetangganya.
"Setelah itu sejumlah warga pun membantu menurunkan korban dari tempat gantungan," paparnya.
Setelah diturunkan, sejumlah warga mengecek nafas korban. Ternyata, sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
"Atas kejadian itu, kami pun berkoordinasi segera dengan pihak Dokter Puskesmas Ujung Lero," papar Dharma.
Setelah koordinasi berlangsung, ternyata keluarga korban enggan jika dilakukan proses autopsi.
"Maka kami pun membuat Surat Pernyataan penolakan autopsi yang ditandatangani oleh orang tua korban dan diketahui oleh Kepala Desa Ujung Lero," ujarnya.
Belum diketahui pasti penyebab UK bunuh diri. Namun dugaan pihak kepolisian sementara, karena faktor asmara alias putus cinta. (tribunbatam.id/alfandisimamora)
Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul BREAKINGNEWS, Suami di Bintan Temukan Istrinya Meninggal Dunia Gantung Diri