Hasil Otopsi Ungkap Leher Korban Ahua ada Bekas Jeratan dan Kepala Lebam
Korban diduga telah dibunuh seseorang namun motif membunuh korban sama sekali belum diketahui
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Sumsel M. Ardiansyah
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Kematian Panijem alias Ahua (49 tahun), Selasa (26/11/2019) sekitar pukul 12.15 lalu masih menjadi misteri.
Ia ditemukan tewas di rumah kontrakan, Jalan Wijaya Bedeng Amisa RT 37 RW 01 Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sako.
Korban diduga telah dibunuh seseorang namun motif membunuh korban sama sekali belum diketahui.
Ini lantaran orang yang diduga terakhir bersama korban yakni teman dekat korban bernama Yudi tiba-tiba juga menghilang.
Dokter Forensik RS Bhayangkara Palembang dr Indra Nasution SpF ketika dikonfirmasi menuturkan, ada beberapa penyebab tewasnya korban Panijam alias Ahua setelah dilakukan otopsi.
"Dari hasil otopsi, ditemukan bekas jeratan di leher. Ini yang diduga menjadi penyebab utama korban meninggal, karena kehabisan oksigen," ungkap dr Indra, Kamis (28/11/2019).
Selain bekas jeratan di leher, diduga sebelum tewas Ahua juga sempat dianiaya pelaku.
Karena, dari hasil otopsi juga ditemukan luka bekas benda tumpul dibagian kepala dan kedua kaki mengalami lebam.
Hal ini menunjukan, bila korban Ahua terlebih dahulu dianiaya pelaku sebelum akhirnya dijerat dibagian leher hingga tewas.
Kematian korban juga, diketahui hampir 24 jam jari kaki dan jari tangan sudah membiru.
"Kalau motif atau yang lainnya itu kewenangan penyidik. Saya tidak bisa mengungkap detil. Kasihan keluarganya juga. Tetapi, itu yang ditemukan dari hasil otopsi. Karena dianiaya dan dijerat lehernya," pungkas Indra.
Kronologi Penemuan Mayat
Warga di Jalan Wijaya Bedeng Amisa RT 37 RW 01 Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sako dihebohkan dengan meninggalnya seorang perempuan, Selasa (26/11/2019) sekitar pukul 12.15.