Detik-detik Penemuan Mayat Hakim PN Medan Jamaluddin di Areal Kebun Sawit
Hakim Pengadilan Negeri Medan, Jamaluddin ditemukan tewas mengenaskan di areal kebun sawit warga di Dusun II Namo Rindang, Desa Suka Rame.
Editor: Dewi Agustina
"Apel justru tadi saya tanda tanya Pak Jamal dimana, tiba-tiba enggak ada. Saya kepikiran beliau, kepikiran saya," jelasnya.
Erintuah juga menjelaskan bahwa hakim lainnya Dominggus Silaban di pagi hari juga sempat melihat Jamal tepat di depan ruangan Humas.
"Tadi juga ada yang sempat lihat di depan ruangannya. Jadi kebetulan kami sama pulang dari kantin dengan pak Hakim Dominggus, nah lantas pak Dominggus sebut dirinya lihat Pak Jamal," ujarnya.
"Baru dia pastikan ke saya lihat apa enggak, kalau saya enggak lihat. Itu sekitar jam-jam 8 lah. Jadi perkiraan kejadian setelah dari situ dia tidak nampak lagi," jelasnya.
Terkait apakah Jamaluddin ada permisi kepada pimpinan tidak mengikuti seminar e-Litigasi tersebut, Jamal belum dapat memastikan.
"Saya tidak tahu, belum ada dikonfirmasi dia ada pamit atau enggak sama Pak Wakil Ketua. Karena memang aturannya bagi hakim yang permisi harus izin dulu," ujarnya.
Baca: Bocah Berusia 4 Tahun Tewas Dicekik Pacar Ibunya, Begini Cerita Pemilik Rumah
Baca: Drama Penangkapan Terduga Teroris di Deliserdang: Melukai Polisi Sebelum Akhirnya Ditembak Mati
Erintuah juga mendapatkan informasi bahwa ada orang yang akan menemui Jamal di Bandara Kualanamu.
"Katanya seperti itu menjemput temannya ke bandara. Karena informasi dari keluarga. Jam 5 pagi sudah berangkat dari rumahnya," ungkapnya.
Terkait indikasi kaitan dengan perkara yang sedang ditangani Jamal, Erintuah menyebut bahwa kasus yang sedang ditangani tidak ada yang mencolok.
"Tidak ada kasus yang gimana gimana, semuanya flat, engga ada keluhan apa-apa," jelasnya.
Erintuah juga menyebutkan bahwa Jamal tidak memiliki sopir pribadi sehari-hari dalam bekerja.
"Tidak pakai sopir, memang nyetir sendiri," ungkapnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pihak PN Medan mengetahui kejadian kematian rekannya sesama hakim sekitar pukul 17.00 WIB.
"Kita tahu setelah pulang kantor, kebetulan kita punya WA grup kantor itu sekitar jam 5an sore kita dapat. Kebetulan infonya kita dapat dari Hakim Pak Ali Tarigan. Dimana kebetulan di lokasi kejadian itu ada sawahnya Pak Ali Tarigan. Jadi kelurganya yang beritahukan Pak Ali kemudian beliau menshare ke WA grup kita," ujarnya.