Terlihat Lehernya Merah Seperti Luka, Hakim PN Medan yang Tewas di Mobil Dibunuh? Ini Kata Polisi
- Hakim Pengadilan Negeri Medan Jamaluddin ditemukan tewas mengenaskan di areal kebun sawit. Benarkah dibunuh?
Editor: Anita K Wardhani
Semenatara, Humas PN Medan Erintuah Damanik mengatakan, di leher korban terlihat luka memar membiru diduga hasil jeratan.
"Benar Jamaluddin itu rekan kita sesama hakim di PN Medan, tapi saya belum bisa memastikan kalau dia korban pembunuhan, kalau diduga sah-sah saja karena ada bekas jeratan di lehernya," kata Erintuah Damanik di ruang instalasi jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Medan, Jumat (29/11/2019) malam.
Dikatakan Erintuah, sampai saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi dari dokter RS Bhayangkara.
Erintuah berharap, jika kematian korban tidak wajar maka polisi harus mengusutnya secara tuntas.
"Ya jika hasil otopsi kematian korban tidak wajar kita berharap polisi segara untuk mengusutnya hingga tuntas," kata Erintuah.
Jamaluddin sempat masuk kantor dan tidak memakai pakaian training
Erintuah Damanik menjelaskan bahwa ada hakim lainnya sempat melihat Jamal keluar dari mobil untuk absen.
"Saya melihat pergi enggak, cuma melihat turun dari mobil si Hakim Pak Morgan, dilihatnya disebutnya ganteng kali ku lihat katanya. Itu sekitar jam-jam 7 pagi ," jelasnya di depan ruang autopsi RS Bhayangkara, Medan.
Ia menyebutkan bahwa Jamal tidak mengenakan pakaian training seperti yang dipakainya ketika ditemukan meninggal.
Malah Jamal terlihat mengenakan jeans dan kemeja.
"Disitu masih pakai jeans, belum pakai training. Nah disitu dia absen lah. Yang jelas Pak Morgan tadi lihat bahwa dia dilihat turun dari mobil," jelasnya.
Erintuah melanjutkan bahwa Jamaluddin tak mengikuti kegiatan sosialisasi e-Litigasi yang diadakan Mahkamah Agung di PN Medan.
Baca: Darah Pria Ditemukan Tewas di Depan BRI Tajur Berceceran
Baca: Mayat Pria Tanpa Kepala yang Ditemukan di Cianjur Disebut Polisi Warga Bandung
"Habis itu beliau (Jamaluddin) tidak ada di kantor lagi, dia enggak ikut sosialisasi jam 8.30 WIB beliau tidak ada. Jadi di hari ini memang olahraga ditiadakan karena ada sosialisasi e-Litigasi tersebut. Itu selesai sampai jam 12 siang," jelasnya.
Bahkan, Erintuah juga menyatakan sempat heran-heran karena tidak melihat almarhum tidak mengikuti apel sore seperti biasanya.