10 KK Asal Bantul Transmigrasi ke Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara
Sebanyak 10 Kepala Keluarga (KK) diberangkatkan Disnakertrans Kabupaten Bantul menuju lokasi transmigrasi di Kabupaten Bulungan.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Sebanyak 10 Kepala Keluarga (KK) diberangkatkan Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bantul menuju lokasi transmigrasi di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, Senin (2/12/2019).
Rombongan secara resmi dilepas langsung oleh Bupati Bantul Drs Suharsono.
"Harapan saya para keluarga ini harus mantap tinggal di sana. Karena tujuannya untuk mengembangkan wilayah. Membantu pembangunan, khususnya di Indonesia," kata Suharsono, seusai melepas transmigran di Gedung Transito Bantul.
Ia menyampaikan, saat masih dinas di Kepolisian, dirinya pernah mengalami sendiri bagamana rasanya tinggal di perantauan, selayaknya seorang transmigran.
Suharsono mengaku pernah menetap di Sulawesi Tengah selama dua tahun, di Kalimantan timur dua tahun dan terakhir di Banten selama 7 tahun.
Baca: Heboh, Sapi di Bantul Punya Dua Mulut dan Tiga Kelopak Mata
Baca: Tas Mencurigakan di Pajangan Bantul Ternyata Isinya Buku-buku, Kain dan Bantal
Baca: Kronologis Pelajar Tewas Usai Duel: Korban Sempat Mengerang Kesakitan Setelah Kena Pukulan di Dada
Dimanapun berada, menurut dia, seharusnya tidak menjadi masalah.
Karena, selagi benderanya merah putih, semuanya masih saudara.
"Yang penting bisa menyesuaikan dengan lingkungan," pesan dia.
Adapun ke 10 KK transmigran yang diberangkatkan itu berasal dari sejumlah desa di Bantul.
Antara lain, Desa Muntuk ada 2 KK 5 jiwa, Desa Mangunan 3 KK 9 jiwa, Desa Bangunjiwo 1 KK 2 jiwa, Desa Jambidan 1 KK 3 Jiwa, Desa Bantul 1 KK 3 Jiwa, Desa Mulyodadi 1 KK 2 jiwa dan Desa Gadingsari Kecamatan Sanden ada 1 KK 3 Jiwa.
Mereka akan ditempatkan di Satuan Pemukiman Tanjung Buka Sp 6b Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.
Kepala Disnakertrans Bantul, Sulistiyanto mengatakan, penempatan transmigran asal Bantul di Kabupaten Bulungan itu merupakan hasil sharing APBD sebesar Rp 700 juta.
Uang tersebut nantinya untuk membuat sarana dan prasarana umum untuk 10 orang.
"Seperti untuk membangun musala maupun mendirikan PAUD (pendidikan anak Usia Dini) dan kain sebagainya," terang dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.