Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uang Rp 1,2 Miliar Milik Nasabah yang Disetor ke BMT Raib, Diduga Dibawa Kabur Pengelola

Darto mengaku uang tersebut seharusnya digunakan untuk membangun rumah setelah digusur untuk pembangunan jalan Tol Lampung

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Uang Rp 1,2 Miliar Milik Nasabah yang Disetor ke BMT Raib,  Diduga Dibawa Kabur Pengelola
Tribunlampung.co.id/Hanif Mustafa
Darto Utomo menunjukkan buku tabungan di BMT Dana Mulya Syariah. Darto pun harus merelakan uang Rp 100 juta miliknya raib bersama BMT Dana Mulya Syariah. 

Laporan Wartawan Tribun Lampung Hanif Mustafa

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG - Tergiur bunga satu juta per bulan, Darto Utomo (35) warga Sumber Agung, Way Sulan depositkan uang Rp 100 juta ke Baitul Mal Wattamwil (BMT) Dana Mulya Syariah.

Darto mengaku uang tersebut seharusnya digunakan untuk membangun rumah setelah digusur untuk pembangunan jalan Tol Lampung.

"Dia berani spekulasi dan kami korban dampak tol pinjam di situ (BMT), dan jika kami deposit karena berani kasih Rp 1 juta," ujar Darto Utomo, Senin, 2 Desember 2019.

Darto Utomo pun mengaku sudah melaporkan hal ini ke Polda Lampung dengan nomor LP/B-1748/XI/2019/LPG/SPKT tanggal 18 November 2019.

"Ini laporannya kami terpisah semua, tapi intinya sama kami ingin uang kembali," kata Darto Utomo.

Sembilan Orang Mengadu

BERITA REKOMENDASI

Bunga deposit macet, sembilan orang nasabah Baitul Mal Wattamwil (BMT)  Dana Mulya Syariah datangi Polda Lampung, Senin 2 Desember 2019.

Orang-orang ini mendatangi Polda Lampung untuk meminta kejelasan atas laporan adanya dugaan penggelapan uang hingga Rp 1,2 miliar dari sembilan orang.

Salah satu korban, Nur Salim (45) warga Katibung Lampung Selatan mengatakan dugaan penggelapan ini bermula bulan Juli 2017 saat penggusuran lahan tol.

"Setelah penggusuran kan belum cair dana ganti rugi, dan kami ini butuh dana, makanya kami berani mengambil dana pinjaman di BMT," katanya.

Nur pun menjelaskan keberanian mengambil hutang ini setelah BMT memberi keyakinan dengan pemberian dana pinjaman tanpa bunga.


"Tapi dengan syarat memberikan deposit dua kali lipat, jadi saya pinjam Rp 50 juta kemudian saya deposit Rp 100 juta, lalu tiap bulan dapat bunga Rp 1 juta perbulan, nah deposit ini setelah dana ganti rugi tol cair," beber Nur.

Kata Nur, selama beberapa bulan hingga pertengahan 2018 dana bunga dari BMT berjalan lancar.

"Tapi setelah pertengahan 2018 keatas, mulai seret, dihubungi susah diminta bunganya katanya uang gak kembali, ada aja alasan," sebutnya.

Nur pun makin meradang saat setelah melihat kantor BMT Dana Mulya Syariah mulai tutup dan menghilang.

"Ya allah, padahal banyak orang yang pinjam di situ, yang laporan aja ada sembilan dan itu sampai Rp 1,2 miliar, belum yang laporan," tandasnya.

Hal senada diungkapkan oleh Darto Utomo (35) warga Sumber Agung, Way Sulan, yang mana ia merasa dirugikan dengan melakukan deposit Rp 100 juta.

"Satu tahun aman, kemudian buka lagi, tahun berikutnya gak lancar, setelah jatuh tempo malah menghilang, sekarang hilang kontak keberadaan gak ada," sesal Darto.

Darto pun berharap melalui laporan ini uangnya bisa kembali.

"Kami ini korban penggusuran tol, pinjam itu untuk bangun rumah, kami harap bisa kembali uangnya," tutupnya.

Dilain pihak, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Lampung Komisaris Besar Polisi M Barly Ramadhany membenarkan adanya laporan tersebut namun belum mendapat laporan secara utuh.

"Nanti saya cek dulu lagi," tandasnya. 

Artikel ini telah tayang di tribunlampung.co.id dengan judul Dapat Kompensasi dari Gusuran Tol Lampung, Uang Rp 100 Juta Darto Malah Raib di BMT

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas