Angin Kencang Berpotensi Terjadi di Wilayah Yogyakarta Hingga Januari 2020
Hujan yang turun di wilayah Yogyakarta umumnya terjadi masih spot-spot tertentu atau belum merata
Editor: Eko Sutriyanto
Genting dan asbes jatuh tertiup angin. Jaringan listrik juga turut rusak akibat tertimpa batamg pohon.
Kendati dampak yang dirasakan cukup parah, kejadian itu tidak sampai menelan korban jiwa.
Tiga desa di Kecamatan Prambanan yang mengalami dampak paling parah dalam insiden angin kencang kemarin.
Tiga desa itu yakni Desa Madurejo, Bokoharjo dan Sumberharjo.
Baca: Hujan Deras Disertai Angin Kencang Terjang Panjalu Ciamis, 32 Rumah Rusak
Namun demikian, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Sleman Joko Supriyanto mengatakan bahwa ancaman angin kencang tak hanya di sejumlah titik saja, namun seluruh wilayah Sleman memiliki potensi angin kencang yang sama.
Menurutnya, yang paling berisiko adalah daerah-daerah yang masih banyak tumbuh pohon.
Selain mengganggu akses jalan, pohon yang tumbang dapat menimpa rumah warga dan mengakibatkan kerusakan.
Terkait hal tersebut, ia mengatakan bahwa pihaknya siap membantu jika ada laporan dari masyarakat.
Baik untuk memindahkan pohon tumbang atau membantu secara finansial.
Bantuan tersebut diberikan untuk warga kategori tidak mampu, yakni dana perbaikan rumah sebesar 80% dari total kerusakan.
"Misal total kerusakannya Rp 1 juta kami bantu Rp 800 ribu. Tapi kalau (warga) yang mampu maka kami bantu 50%, jadi Rp 400 ribu," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul BMKG Yogyakarta Prediksi Adanya Potensi Angin Kencang sampai Januari 2020