Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dana Tali Asih Bekas Anak Asuh Resosialisasi Rowosari Atas Diduga Disunat

LBH APTIK duga ada kejanggalan pemberian uang pesangon kepada 126 mantan anak asuh resosialisasi dari seharusnya Rp 6 juta hanya terima Rp 2 juta

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Dana Tali Asih Bekas Anak Asuh Resosialisasi Rowosari Atas Diduga Disunat
TRIBUN JATENG/EKA YULIANTI FAJLIN
Kepala Satpol PP Kota Semarang melakukan rapat koordinasi dengan pengurus lokalisasi Gambilangu di Kantor Satpol PP Kota Semarang, Kamis (20/6/2019) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Rahdyan Trijoko Pamungkas


TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG 
- Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK) menerima pengaduandugaan pemotongan dana tali asih bekas anak asuh resosialisasi Rowosari Atas atau sering disebut Gambilangu (GBL).

Paralegal LBH APIK, Ruli Mawarti menuturkan adanya kejanggalan pemberian uang pesangon kepada 126 mantan anak asuh resosialisasi.

Kejanggalan tersebut adalah adanya pemberian pesangon yang tidak tepat sasaran dan tidak sesuai dengan nominal diberikan pemerintah sebesar Rp 6 juta.

"Ada 39 warga bukan anak asuh yang menerima pesangon. Mereka hanya mendapatkan Rp 2 juta. Ada juga 1 anak asuh yang hanya mendapatkan pesangon Rp 2 juta," jelasnya, Jumat (6/12/2019).

Menurutnya, hasil penelusuran ketua resos diduga menyita buku tabungan dan kartu ATM 40 orang tersebut lalu  diberikan uang pesangon sebesar Rp 2 juta secara tunai.

"Uang pesangon sejumlah Rp 2 juta itu diberikan secara tunai dengan alasan sisanya diberikan kepada PEDILA yang tidak memperoleh pesangon dari Dinas Sosial Kota Semarang," terangnya.

Berita Rekomendasi

Sementara, kata dia, 86 anak asuh yang menerima pesangon penuh sebesar Rp 6 juta juga diduga masih dipotong oleh ketua pengurus resos.

Alasan pemotongan tersebut juga masih sama yaitu untuk diberikan yang tidak mendapatkan.

"Ternyata PEDILA yang tidak mendapatkan pesangon dari pemerintah tidak diberikan tali asih sama sekali oleh terduga Ketua Pengurus Resos," ujarnya.

Ia menduga terdapat penyelewangan dana pesangon oleh pengurus resos.

Pihaknya menelusuri lebih dalam perkara tersebut.

"Oleh karena itu kami LBH APIK Semarang, Lentera Asa, Koalisi Perempuan Indonesia, dan PKBI Jawa Tengah, merupakan lembaga yang mendampingi proses hukum dari PEDILA yang melaporkan kasus tersebut, agar hak- haknya dapat terpenuhi," tukasnya.

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang, Muthohar, menuturkan proses pembagian dari verifikasi dan validasi yang telah dilakukan oleh Kementerian Sosial.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas