Pemprov Tanggapi Isu Gubernur Sumbar Tak Kunjungi Korban Bencana Solok Selatan dan Malah ke Kolombia
Pemprov Sumbar angkat suara soal isu Gubernur Irwan Prayitno yang tidak mwngunjungi korban bencana Solok Selatan tetapi pergi kunker ke Kolombia.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Ifa Nabila
TRIBUNNEWS.COM - Andre Rosiade, Ketua DPD Gerindra Sumatera Barat (Sumbar) mempertanyakan ketidakhadiran gubernurnya, Irwan Prayitno, untuk mengunjungi korban bancana alam di Solok Selatan.
Menurut Andre, sang gubernur malah berangkat ke Kolombia.
Andre mengatakan melalui akun Twitter pribadinya pada Senin (16/12/2019) pagi.
"Tanggap darurat Solsel di mulai dr 22 November. Hari ini tgl 16 Desember. Gubernur Sumbar sampai sekarang belum juga datang ke Lokasi Bencana. Bahkan yg bersangkutan bisa berangkat ke Kolombia. Apakah mungkin Solsel jaraknya lebih jauh dr pada Kolombia bagi Gubernur Sumbar???" tulis Andre dalam cuitannya.
Kabiro Humas Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, Jasman Rizal memberikan tanggapannya terkait tidak hadirnya Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno.
Saat dihubungi Tribunnews.com pada Senin (16/12/2019), Jasman mengatakan tanggapan dari Andre Rosiade hanya presepsi sepihak.
"Itu kan persepsi lagi, baru sepihak, jadi Gubernur dengan wakil Gubernur itu kan berbagi tugas, bencana alam kan juga ada di Maninjau," tuturnya kepada Tribunnews.com.
Jasman mengatakan sang gubernur berbagi tugas dengan wakilnya.
Hal tersebut dikarenakan bencana yang terjadi tidak hanya di Solok Selatan, tetapi juga di Maninjau.
"Jadi Gubernur datang ke Maninjau, Wakil Gubernur ke Solok Selatan, jadi memang sudah ada pembagian tugasnya," ujar Jasman.
Menurut Jasman, Pemprov Sumbar hadir untuk mengunjungi para korban bencana di Solok Selatan.
Bahkan ia menuturkan sudah memberikan bantuan yang diwakili oleh Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit.
"Dan itu Pak Wakil Gubernur sudah menyerahkan bantuan uang senilai Rp 300 juta dan beberapa ton beras, sampai sekarang itu Pemprov, BPBD, dinas sosial dan segala macam masih memantau disana," ujarnya.
Jasman pun menklarifikasi soal perginya sang gubernur ke Kolombia.
Menurutnya, sang gubernur sudah merencanakannya selama berbulan-bulan.
"Jadi pada saat terjadi bencana itu, itukan kita telah berbagi tugas, kemudian Pak Gubernur merencanakan keluar negeri itu karena diundang oleh UNESCO itu sudah lama dan prosesnya berbulan-bulan," ungkap Jasman.
Sedangkan, menurut Jasman, proses pemerintahan tetap berjalan walau tanpa Gubernur yang hadir.
"Apakah gara-gara bencana dibatalkan sedangkan proses pemerintahan ada tidak adanya Gubernur itu jalan terus," ungkapnya.
Jasman menekankan saat terjadi bencana di Solok Selatan, Pemprov hadir melalui wakil gubernur dan jajaran satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
(Tribunnews.com/Maliana)