RSUP Sanglah Tangani Buruh MIgran Indonesia asal NTB yang Loncat dari Lantai 11 Apartemen di Taiwan
Dalam proses pemulangannya ke Indonesia itu, korban langsung didampingi oleh tiga tenaga kesehatan dari LandSeed Hospital
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Jurnalis Tribun Bali, I Wayan Sui Suadnyana
TRIBUNEWS.COM, DENPASAR - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan diduga nekat loncat dari lantai 11 apartemen pada 7 November 2019 lalu.
Warga Negara Indonesia (WNI) bernama Syafruddin itu sempat dirawat di LandSeed Hospital di Kota Taoyuan, Taiwan.
Hal itu dijelaskan oleh Staff Seksi Perlindungan Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja (BP3TKI) Denpasar Ida Bagus Yogi Puspakanta saat ditemui di kantornya, Selasa (17/12/2019).
"Kronologisnya kita belum tahu, pokoknya dia loncat dari lantai 11 apartemen. Mungkin karena panik atau apa mungkin. Gitu sih kita dapat beritanya. Kita enggak tahu juga kronologis lengkapnya seperti apa," jelasnya.
Yogi mengatakan, PMI tersebut menjalani perawatan kurang lebih selama satu bulan di LandSeed Hospital sebelum akhirnya dipulangkan ke Indonesia.
Baca: Mantan Wagub Bali Sudikerta Dituntut 15 Tahun Penjara, Begini Perjalanan Kasus yang Membelit
Baca: Polsek Loura Amankan 9 Calon Tenaga Kerja yang Mengaku Ingin Merantau ke Denpasar
Baca: Sejumlah Wilayah Bali Berpotensi Hujan, Suhu Kota Denpasar Diprediksi Mencapai 36 Derajat Celcius
Korban yang bersangkutan memang cukup lama dirawat di LandSeed Hospital karena menunggu kondisi yang bersangkutan stabil.
Dalam proses pemulangannya ke Indonesia itu, korban langsung didampingi oleh tiga tenaga kesehatan dari LandSeed Hospital.
Tepat pada 14 Desember 2019 lalu, yang bersangkutan tiba di Bali dan kini dirawat di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali.
Dijelaskan olehnya, dalam proses pemulangan Syafruddin, BP3TKI Denpasar melakukan koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Kantor Kesehatan Kelas I Denpasar untuk menyiapkan ambulance dan sebagainya.
Selain itu BP3TKI Denpasar juga terus melakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI serta Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) di TaipeH.
Baca: Polsek Loura Amankan 9 Calon Tenaga Kerja yang Mengaku Ingin Merantau ke Denpasar
Baca: TRIBUNNEWSWIKI - Mengenal Denpasar, Ibu Kota Provinsi Bali
Baca: Warga Panen Ikan Mabuk di Tukad Denpasar Bali, Diduga Pengaruh Ini
Korban dipulangkan ke Indonesia dan diajak ke Bali dikarenakan Bandar Udara (Bandara) Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali sebagai tempat transit dan bisa melakukan penerbangan langsung dari Taiwan, sehingga tidak memakan waktu banyak.
Korban dipilih dirawat di RSUP Sanglah berkaitan dengan infastruktur kesehatan yang lebih memadai dibandingkan dengan di NTB.
"Dokter di Sanglah pun sudah berkoordinasi dengan dokter yang ada di Taiwan," kata dia.
Yogi mengatakan, PMI kelahiran Bima, NTB pada 3 Januari 1992 itu bekerja di Taiwan secara ilegal.
Hal itu bisa dilihat dari paspor yang digunakan bukanlah untuk bekerja namun datang sebagai wisatawan.
Pihak BP3TKI juga mengaku belum mengetahui yang bersangkutan mulai kapan bekerja di Taiwan, sebab yang bersangkutan belum bisa berbicara.
Terlebih kondisi yang bersangkutan saat ini di RSUP Sanglah sudah sadar namun masih cukup kritis, dikarenakan mengalami patah tulang di beberapa bagian.
Diperkirakan yang bersangkutan perlu menjalani berbagai tahapan operasi.
Korban saat ini sudah ditemani oleh keluarganya, baik itu orang tua ,istri beserta anaknya.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Loncat dari Lantai 11 Apartemen di Taiwan, Pekerja Migran Indonesia Dirawat di RSUP Sanglah Bali