VIDEO Anak Gajah Terjerat Selama 3 Hari di Hutan Riau, BBKSDA: Dia Akan Sulit Bertahan di Alam
Anak gajah diperkirakan berusia 4-5 bulan ditemukan terjerat di lahan hutan Riau itu sudah ditinggalkan oleh kelompoknya, kini sudah dievakuasi.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Seekor anak gajah ditemukan terjerat di lahan hutan tanaman industri di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.
Diketahui anak gajah tersebut telah terjerat selama tiga hari.
Anak gajah tersebut akhirnya diselamatkan oleh Tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA).
Anak gajah itu diperkirakan berumur empat-lima bulan.
Kepala BBKSDA Riau, Suharyono menuturkan anak gajah itu sudah diobati semaksimal mungkin.
Anak gajah tersebut juga sempat mendapatkan perawatan intensif khususnya pada bagian kaki.
Kini kondisi anak gajah malang itu sudah membaik.
BBKSDA berencana mengevakuasi anak gajah ke tempat pelatihan gajah Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas.
Pasalnya gajah tersebut akan sulit bertahan di alam sendirian.
"Anak gajah tersebut sudah ditinggalkan oleh kelompoknya, sehingga akan mempersulit untuk dia bertahan di alam," kata Suharyono yang Tribunnews kutip melalui YouTube Kompas TV, Selasa (17/12/2019).
Pihak BBKSDA Riau menuturkan, berencana menggencarkan operasi pengamanan jerat di daerah lahan hutan Riau.
Hal tersebut dilakukan guna mencegah kejadian serupa tidak menimpa satwa dilindungi lainnya.
Kasus Serupa : Gajah Liar Terjerat di Aceh
Kaki seekor gajah liar berhasil diobati oleh Tim dari BLKSDA Aceh bersama Forum Konservasi Lingkungan (FLK) dan Dokter hewan Anhar Lubis.
"Informasi yang diterima PLD dari ranger FLK ada gajah yang kakinya terjerat di Afdeling 3 PT Aloer Timur, Aceh Timur, Sabtu (26/7/2019), Kata Kepala BKSDA Aceh, Sabto Aji kepada Kompas.com, Minggu (27/7/2019).
Dilansir Kompas.com, tim tersebut terjung ke lokasi untuk mencari keberadaan gajah liar itu dan segera mengobati kaki yang terjerat.
Sapto menuturkan, satu ekor gajah liar betina ditemukan dengan kondisi kaki terjerat dan mengalami luka parah.
Diperkirakan gajah liar tersebut sudah satu bulan terjerat.
Saat ditemukan, gajah liar betina itu diperkirakan berusia 35 tahun dan memiliki satu ekor anak.
Tiga Ekor Gajah Jinak Usir Gajah Liar
BKSDA Aceh menurunkan tiga ekor gajah jinak untuk melakukan penggiringan gajah liar dari permukiman warga di Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Minggu (1/12/2019).
Gajah liar tersebut kabarnya hampir satu bulan berkeliaran di perkampungan tersebut.
Gajah liar tersebut telah merusak belasan rumah warga dan puluhan hektare kebun.
Kini, seusai dilakukan penggiringan menggunakan gajah jinak, puluhan ekor gajah liar mulai menjauh dari perkampungan.
Diwartakan Serambinews sebelumnya, Kepala Conservation Response Unit (CRU) Das Peusangan, Syahrul Rizal kepada Serambi, Minggu (1/12/2019), mengatakan, BKSDA menurunkan tiga ekor gajah jinak untuk menghalau puluhan ekor gajah liar yang mendiami kawasan Pintu Rime Gayo.
"Puluhan ekor gajah liar sedang kami giring, posisi gajah terakhir di Kampung Alur Gading," ujar Syahrul Rizal.
Ia menambahkan, penggiringan dilakukan selama hampir lima hari.
Gajah liar itu akhirnya menjauh dari perkampungan warga.
"Sekarang ini puluhan hewan dilindungi itu sedang kita arahkan menuju pintu ke luar," kata Syahrul Rizal.
Dikatakan, jumlah gajah liar diperkirakan lebih kurang sebanyak 30 ekor.
Namun, tim di lapangan ketika melakukan penggiringan terkendala dengan cuaca yang selalu hujan.
Pihaknya akan berusaha maksimal agar masyarakat bisa tenang dengan menjauhkan binatang tersebut dari permukiman.
Seorang warga Pintu Rime Gayo, Muhammad, berharap agar ada solusi permanen terkait konflik gajah dengan manusia.
Dia berharap pemerintah bekerja maksimal, agar warga di kawasan itu bisa hidup dengan tenang dan nyaman.
Selama ini hanya solusi parsial, seperti penggiringan.
Di lain waktu, kata Muhammad, gajah bisa datang kembali.
Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul BKSDA Aceh Halau Gajah Liar
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani) (Serambinews.com)