Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Puji Senang Dapat Ranjang Lipat dari Menteri Bintang

Cerebral palsy atau lumpuh otak adalah gangguan otak non progresif yang mengakibatkan kaku pada keempat anggota geraknya

Editor: Imanuel Nicolas Manafe
zoom-in Puji Senang Dapat Ranjang Lipat dari Menteri Bintang
Tribunnews.com/Dodi Esvandi
DISABILITAS - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawanti mengunjungi Puji Lestari, perempuan penderita cerebral palsy dan microcephaulus di Dusun Sengrong, Desa Terban, Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jumat (20/12/2019) 

Menteri Bintang kemudian mengajak Puji melambaikan tangan kepada warga dan wartawan yang bergerombol di depan rumahnya.

"Senang ya ramai kayak gini? Ayo dadah-dadah. Dadah...," kata Bintang dan Atiqoh mengajak Puji melambaikan tangan kepada awak media yang sibuk mengabadikan momen tersebut.

Kegiatan Menteri Bintang ke rumah Puji merupakan rangkaian Peringatan Hari Ibu 2019 yang dipusatkan di Kota Semarang.

"Kita semua bisa melihat Puji, dengan kondisi seperti ini ia harus didampingi terus. Dengan kita memberikan tempat tidur yang fleksibel yang bisa dia pakai, mungkin ibunya bisa beraktivitas seperti biasa," kata Bintang.

Selain Puji, di Desa Terban ternyata juga ada beberapa penyandang disabilitas lainnya.

"Di desa ini ternyata ada difabel-difabel lain yang membutuhkan uluran dan tanggung jawab kita bersama. Kami di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan mengidentifikasi permasalahan yang ada, siapa yg berbuat apa, apakah masih bisa ditangani oleh masing-masing pihak. Kalau kami di pusat sesuai dengan arahan Presiden Jokowi bahwa kita harus bekerja sama secara tim sehingga harapan presiden untuk mewujudkan SDM unggul menuju indonesia maju dapat dilakukan. Karena hal itu tidak bisa dilakukan oleh pusat saja, harus ada kerjasama dari daerah juga," katanya.

Perempuan Pejuang

Berita Rekomendasi

Selain bantuan ranjang untuk Puji, Menteri Bintang juga memberikan bantuan kepada empat perempuan pejuang 45 di Kota Semarang berupa kursi roda, tongkat kaki empat, kebutuhan spesifik lansia, dan sembako.

Eempat perempuan pejuang yang menerima bantuan itu adalah Endang Sarwosih yang pada 1946 bersama teman-temannya ditugaskan mencari dana dari para pedagang yang akan masuk ke garis demarkasi, dan Wediniati, yang diakui pemerintah sebagai salah satu pelaku Pertempuran Lima Hari di Kota Semarang.

Kemudian, Soedarti, salah seorang pendiri Persatuan Wanita Republik Indonesia (Perwari) yang merupakan organisasi kemasyarakatan perempuan tingkat nasional, dan Belia Soedarjati, yang pernah bertugas di Kantor Kementerian Pertahanan Pabrik VIII Bidang Administrasi dan menjadi pasukan sukarela bagian logistik.

"Beliau-beliau ini adalah pelaku perempuan pejuang. Semangat beliau harus menjadi inspirasi ke depan bagi kita perempuan-perempuan Indonesia," kata Bintang saat menyerahkan bantuan di Semarang.

Bintang menambahkan perempuan setiap generasi pasti berubah, tetapi hanya satu yang tidak berubah, yaitu perempuan pejuang.

Bintang berharap ke depan akan muncul perempuan-perempuan pejuang di bidang lainnya, yaitu ekonomi, pendidikan, dan sosial budaya.

”Banyak yang bisa kita ambil hikmah dari beliau-beliau. Semangat beliau-beliau harus menjadi inspirasi," katanya. (tribun network/dod)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas