Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bermodalkan Rp40 Ribu, Bripka A'nan Ciptakan Mesin Penetas Telur untuk Bantu Perekonomian Warga

Bermodalkan Rp40.000, siapa sangka Bripka A'nan mampu ciptakan mesin penetas telur bebek dan ayam semi otomatis?

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sugiyarto
zoom-in Bermodalkan Rp40 Ribu, Bripka A'nan Ciptakan Mesin Penetas Telur untuk Bantu Perekonomian Warga
tribunnews.com/Vincentius Jyestha
Bhabinkamtibmas Polsek Beruntung Baru Bripka A'nan yang menciptakan mesin penetas telur dengan biaya hanya Rp40.000, saat ditemui di Desa Handil Purai, Kecamatan Beruntung Baru, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Jumat (20/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, BANJARBARU - Bermodalkan Rp40.000, siapa sangka Bripka A'nan mampu ciptakan mesin penetas telur bebek dan ayam semi otomatis?

Bhabinkamtibmas Polsek Beruntung Baru tersebut juga mampu membantu perekonomian di Desa Handil Purai, Kecamatan Beruntung Baru, Banjarbaru, Kalimantan Selatan dari inovasinya itu.

Awalnya, A'nan bercerita bahwa masyarakat di tempatnya berdinas mengeluhkan mahalnya bibit bebek yang dijual dengan kisaran harga Rp10.000 hingga Rp15.000.

A'nan kemudian mendapatkan ide untuk menciptakan mesin penetas telur bagi masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani tersebut.

Idenya tercetus dari pengalaman sang ayah yang menimba ilmu di Universitas Gadjah Mada dan lulus sebagai Insinyur Pertanian.

"Masyarakat terkendala masalah biaya. Tapi namanya kami ingin membantu masyarakat, ya sudah kami pertama membuat mesin penetas telur dengan alat-alat bekas," ujar A'nan, kepada awak media, Jumat (20/12/2019).

Berita Rekomendasi

"Ternyata alhamdulillah berhasil dengan modal minim. Modal pertama dengan alat bekas itu cuma sekitar Rp40.000. Menggunakan kayu bekas, ban bekas, dan buktinya itu sudah ada," imbuhnya.

A'nan mengatakan membuat mesin penetas telur dari bahan dasar kayu bekas, yang dilengkapi oleh termostrat dan termometer raksa untuk mengukur suhu proses penetasan telur.

Menurutnya, biaya pembuatan mesin penetasan telur di luar sangatlah mahal dan bisa mencapai jutaan. Sementara dirinya berusaha dengan modal minim.

Bahkan, A'nan juga bereksperimen dan berhasil membuat mesin penetasan telur menggunakan sterofoam. Biaya yang dibutuhkan pun hanya Rp20.000 yakni biaya pembelian sterofoam.

Mesin penetasan telur ini, kata dia, dipinjamkan secara bergantian kepada masyarakat yang ingin beternak bebek maupun ayam. Ia menegaskan bahwa peminjaman mesin tersebut tidak dipungut biaya sepeserpun.

"Jadi masyarakat sudah banyak terbantu dengan terbuatnya mesin-mesin ini. Dari hasil mesin tetas yang tujuh buah dan memiliki kapasitas 1.100-an biji (telur) tersebut, Alhamdulillah bisa mendongkrak perekonomian di wilayah sini," kata dia.

Tak hanya itu, biaya yang dihasilkan dari menetaskan telur tersebut ternyata juga mampu membiayai operasional 'ambulans ikhlas' yang juga menjadi program A'nan.

Lebih lanjut, A'nan menyebut ada perubahan signifikan dari masyarakat Desa Handil Purai sebelum dan sesudah adanya inovasi mesin penetas telur.

"Dulu masyarakat hanya diam, tak banyak aktivitas. Mereka juga selalu berpikir usaha itu membutuhkan biaya yang tak sedikit. Tapi sekarang setidaknya ada perbedaan, dimana mereka menghabiskan waktu menjaga tempat penetasan telur dan mendongkrak perekonomian mereka," tandasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas