Misteri Keterkaitan Temuan Kerangka di Septitank Rumah & Surat Wasiat Pria yang Tewas Gantung Diri
Penemuan kerangka manusia di dalam resapan septic tank di Bantul hingga kini identitasnya masih menjadi misteri.
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Penemuan kerangka manusia di dalam resapan septic tank di Dusun Bangunjiwo, RT 07, Kasihan, Bantul hingga kini identitasnya masih menjadi misteri.
Dilansir dari TribunJogja.com, temuan tersebut terjadi pada Minggu (22/12/2019) malam.
Warga pun geger, tidak hanya soal kerangka tersebut, namun juga lokasi penemuannya ada di belakang rumah warga berinisial ES, di mana yang sudah tewas gantung diri.
"Almarhum ES ini meninggal dunia belum lama. Meninggalnya gantung diri," terangnya Ketua RT 07, Desa Bangunjiwo, Senin (23/12/2019).
Diceritakan Suparno, ES sudah menikah sejak tahun 2006 silam.
Istrinya bernama AS, warga Kota Yogyakarta.
Namun, menurut dia, meski sudah menikah, warga kampung selama ini tidak melihat keberadaan istrinya.
Kata Suparno, AS yang merupakan istri dari ES sudah tidak diketahui keberadaannya sejak tahun 2009.
Saat coba ditanya, almarhum ES selalu bilang kepada warga kalau Ia dan istrinya sudah bercerai.
"Tidak ada yang tahu keberadaan istrinya (ES). Warga dikasih tahu katanya sudah cerai," terangnya.
Misteri kehidupan ES dengan istrinya, AS, mulai terungkap dengan ditemukannya kerangka manusia di dalam septic tank, di belakang rumah.
Warga bertanya-tanya, apakah itu memang kerangka AS atau bukan.
Saat ini memang belum bisa dipastikan, karena kepolisian masih menunggu hasil outopsi dari RS Bhayangkara.
Dugaan kerangka yang ditemukan adalah AS memang cukup beralasan.
Pasalnya, kata Suparno, ketika ES ditemukan gantung diri didapati pula sebuah surat wasiat.
"Surat wasiat itu isinya, inti pokoknya, Pak Mak, aku arep nyusul mbok tua (mbah) sama istri saya," kata dia.
Suparno menduga, berangkat dari surat wasiat tersebut, kepolisian kemudian melakukan pengembangan hingga kemudian kerangka manusia itu ditemukan.
Memang sebelumnya, kata dia, orang tua AS terus berupaya mencari keberadaan anaknya itu lewat polisi, karena sudah lama tidak diketahui keberadaannya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Bantul, AKP Riko Sanjaya menjelaskan, penemuan kerangka manusia di Bantul berawal dari adanya laporan orang hilang yang masuk di Polresta Yogyakarta.
Kemudian anggota gabungan antara Polresta Yogyakarta dan Polres Bantul saling berkoordinasi.
"Kita dapat informasi (ada orang hilang itu), kemudian saling berkoordinasi dan habis itu ke TKP bersama," katanya, Senin (23/12/2019)
Korban hilang dikabarkan atas nama AS, warga Kota Yogyakarta.
Ia tidak diketahui keberadaannya sejak tahun 2009.
AS merupakan istri dari ES, warga Karangjati, Bangunjiwo Kasihan Bantul, dimana lokasi penemuan kerangka manusia itu berada di resapan septic tank, di belakang rumah ES.
Kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan dan menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Bhayangkara.
Untuk memastikan identitas, apakah kerangka manusia yang ditemukan di belakang rumah ES itu adalah AS atau bukan.
"Saat ini masih dilakukan pemeriksaan saksi di Polsek Kasihan. Kita belum A1 apakah itu kerangka dari orang hilang itu atau bukan. Untuk menyimpulkannya, masih terlalu dini," kata dia.
Disinggung mengenai surat wasiat, AKP Riko mengaku akan mendalami surat tersebut melalui keterangan dari pihak keluarga.
Apakah yang dimaksud ingin menyusul istrinya itu yang dilaporkan hilang itu atau siapa.
"Kita akan cari keterangan. Karena kita juga belum tahu. Siapa identitas kerangka yang kita temukan tadi malam,"ujar dia.
Mimpi
Terlepas misteri mengenai siapa identitas kerangka yang ditemukan itu, Suparno menceritakan bahwa ihwal penemuannya berawal dari mimpi.
Menurut dia, Ibu kandung AS pernah bermimpi bahwa anaknya yang telah lama hilang, tidak diketahui keberadaannya itu sedang berada di belakang rumah menantunya.
"Mimpinya itu berkali kali, kalau anaknya itu ada di situ (di dalam septic tank)," kata dia.
(TRIBUNJOGJA.COM/Ahmad Syarifudin)