Ketut Raning Tewas Bersimbah Darah di Rumah Kos, Polisi Kejar Suami Korban
Diduga pelaku pembunuhan mengarah ke suami korban, RWS, yang kini masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Ni Ketut Raning Siartini (37) yang tinggal di sebuah kos-kosan Jalan Waribang, Nomor 18, Kesiman, Denpasar Timur, Bali ditemukan meninggal dunia di kamar kosnya yang diketahui langsung oleh anak korban bernama Tina (16).
Korban diketahui berasal dari Kintamani, Bangli, Bali.
Dia ditemukan sudah dalam keadaan bersimbah darah oleh anak korban yakni Tina, sebelum Tina diminta untuk membangunkan korban.
Berdasarkan informasi terbaru yang dihimpun Tribun Bali, ternyata korban sudah berstatus pisah ranjang.
Korban diketahui menikah dengan laki-laki berinisial RWS (32) asal Madiun, Jawa Timur.
Dari informasi di lapangan saat Tribun Bali ke TKP kejadian, sebelum kejadian atau peristiwa pembunuhan terjadi, ternyata suami korban sempat datang ke kos korban pada pagi dini hari dan pada pukul 06.00 Wita korban ditemukan tewas oleh anak korban, Tina.
"Kabarnya sudah pisah ranjang. Tapi saat sebelum kejadian, suami korban datang ke TKP pagi hari. Anak korban bangun dan melihat korban sudah meninggal," ujar sumber.
Berdasarkan informasi yang dihumpun kepolisian, diduga kasus pembunuhan ini dilakukan oleh orang terdekat korban.
Bahkan diduga pelaku pembunuhan mengarah ke suami korban RWS, yang kini masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan katakan kasus ini masih dalam penyelidikan.
"Masih dalam penyelidikan," ujar Kombes Pol Ruddi Setiawan.
Baca: Sebelum Tewas Bersimbah Darah, Ketut Raning Pesan pada Anaknya Agar Dibangunkan Jam 05.30
Baca: Wanita Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Bali, Pelaku Diduga Cekik dan Tikam Korban Berkali-kali
Luka Tusukan Tembus Pembuluh Darah Penyebab Kematian
Ni Ketut Raning Siartini (37), korban pembunuhan di Jalan Waribang Nomor 18 Denpasar Timur, Kota Denpasar, ternyata mengalami empat luka tusukan di bagian perut.
Di antara empat luka tersebut, ada dua tusukan yang sampai mengenai pembuluh darah besar di tubuh korban.
Kepala Bagian Staf Medis Fungsional (SMF) Kedokteran Forensik Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah Denpasar, IB Putu Alit mengatakan, dua luka tusuk yang tembus pembuluh darah besar itulah yang menjadi penyebab kematian Raning Siartini.
"Semua luka tusuknya memasuki rongga perut, tetapi dua dari empat luka tusuk tersebut menimbulkan pendarahan karena mengenai pembuluh darah yang besar, dan inilah yang menyebabkan kematiannya," kata Alit saat ditemui awak media di RSUP Sanglah, Kamis (26/12/2019).
Sebelumnya, korban pembunuhan Raning Siartini ditemukan tewas bersimbah darah di kamar kosnya.
Korban diketahui sehari-sehari berdagang di sebuah warung makan di depan ruko lokasi kejadian perkara.
Saat Tribun Bali menuju lokasi dan mencari tahu penyebab pembunuhan ini terjadi kepada pihak keluarga korban, mereka tidak mau menjawab mengenai kasus ini.
"Dari media ya, kita gak mau bicara dulu ya," ujar salah satu keluarga korban (adik) yang tidak menyebutkan namanya.
Menurut informasi yang diterima Tribun Bali dari kepolisian, hasil pemeriksaan dari saksi-saksi mengungkapkan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada pukul 04.00 Wita.
Baca: Janda Pemandu Lagu Ditemukan Tewas Tanpa Busana di Kebun, Sempat Pamit ke Ibunya
Baca: Siswi Pondok Pesantren di Magetan Menolak Sebutkan Siapa Ayah Bayi yang Meninggal Setelah Dilahirkan
Beberapa jam sebelum kejadian, korban sempat memberitahu anaknya Tina (16) untuk membangunkan pukul 05.30 Wita untuk bersiap berjualan.
Setelah itu korban tidur lagi.
"Sebelum kejadian korban memberitahu anaknya untuk membangunkannya, karena pagi kan dia berjualan," ujar sumber.
Sekitar pukul 05.30 Tina bangun, dan selanjutnya pergi membangunkan korban di kamar kos yang berada di sebelahnya.
Korban memang tinggal berbeda kamar dari anaknya namun tetap dalam satu kompleks kos.
Saat membuka pintu kamar kos ibunya, Tina melihat korban sudah dalam keadaan bersimbah darah.
Tina langsung berteriak minta tolong tetangga kos lainnya.
Baca: Begal Motor Modus Serempet Yang Viral di Medsos Diringkus Polresta Denpasar
Baca: Yosefo Dibantai Tiga Saudara Kandung Gara-gara Tanah Warisan, Satu Lagi Tersangka Pelaku Ditangkap
Mendengar ada teriakan, tetangga korban langsung berhamburan keluar dan mencari sumber suara.
Namun saat Tribun Bali mencoba menanyakan ke tetangga korban, tak satupun yang mau angkat bicara mengenai kasus ini.
Selain itu, melihat lagi ke dalam kos, Tribun Bali mendapati raut kesedihan dan kondisi yang syok dari keluarga korban.
"Belum bisa ya mas," ucap seorang anggota keluarga.
Berdasarkan informasi yang Tribun Bali himpun, korban Raning dikabarkan berstatus pisah ranjang dengan suaminya.
Korban menikah dengan laki-laki berinisial RWS (32) asal Madiun, Jawa Timur.
Dari informasi di lapangan saat Tribun Bali ke TKP kejadian, sebelum peristiwa pembunuhan terjadi, suami korban sempat datang ke kos korban pada dini hari.
"Kabarnya sudah pisah ranjang. Saat sebelum kejadian, suami korban datang ke TKP.
Kemudian, saat anak korban hendak membangunkan ibunya, ia melihat korban sudah meninggal," ujar sumber.
Berdasarkan informasi yang dihimpun kepolisian, diduga kasus pembunuhan ini dilakukan oleh orang terdekat korban.
Bahkan diduga pelaku pembunuhan mengarah ke suami korban RWS, yang kini masih dalam pengejaran petugas kepolisian.
Sementara itu, Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan mengatakan kasus ini masih dalam penyelidikan.
"Masih dalam penyelidikan," ujar Kombes Pol Ruddi Setiawan.
Berdasarkan hasil autopsi yang dilakukan SMF RSUP Sanglah atas jenazah Raning, kondisi lambungnya, namun penuh dengan urine.
Baca: Kronologi Seorang Ayah di Tangerang Bunuh Anaknya yang Masih Balita
Baca: Nurdin Usap Darah Sang Istri ke Wajah Usai Membunuhnya, Agar Tak Didatangi dan Diganggu Arwah
Menurut IB Putu Alit, Kabag SMF RSUP Sanglah, hal ini bisa menandakan bahwa korban kemungkinan meninggal subuh atau dini hari.
Pihaknya juga mengaku mendapati ada luka memar pada kelopak mata kiri bagian atas dan bawah, luka memar dan lecet di leher yang menandakan pencekikan.
“Jenazah kami terima pukul 09.35 Wita. Dari hasil PL (pemeriksaan luar) bisa diperkirakan waktu kematiannya kurang dari 8 jam sebelum diperiksa,” kata dia.
Alit menjelaskan, usai dilakukan diautopsi rencananya jenazah akan diambil oleh pihak keluarga.(sui/riz)
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Pembunuhan Sadis di Rumah Kos di Denpasar Ketut Raning Alami 4 Tusukan, Pelaku Mengarah Ke Sosok Ini,
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.