Lagi, Pesilat Muda Tewas di Tangan Pelatihnya
Pendekar yunior berinisial RSS (16) meninggal saat mengikuti latihan rutin perguruan pencak silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT).
Editor: Dewi Agustina
Rombongan anggota perguruan silat terlibat aksi fisik dengan warga Desa Bantengan dan Desa Sebalor, Kecamatan Bandung, Tulungagung, Rabu (25/12/2019).
Dua rumah warga mengalami kerusakan karena aksi saling lempar dua pihak yang bertikai.
Selain itu ada seorang pemotor yang melintas juga menjadi korban pengeroyokan, massa yang mengenakan atribut Pagar Nusa (PN).
Baca: Cerita Pasutri dan Dua Anaknya Menyelamatkan Diri Sesaat Sebelum Mobilnya Hancur Ditabrak Kereta Api
Baca: Sungai Avur Jombang Tercemar Klorin dan Belerang, 2 Pabrik Kertas Diselidiki
Informasi di lapangan menyebutkan, kejadian bermula saat rombongan massa perguruan silat ini konvoi dari Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek.
Sesampai di Desa Bantengan, mereka terlibat saling ejek dengan warga Desa Bantengan.
Dari saling ejek, akhirnya mereka terlibat aksi saling melempar.
Polisi berhasil meredakan situasi, dan massa melanjutkan perjalanan.
Namun massa kemudian perpapasan dengan Hendi Widianata, warga Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan, Kabupaten Trenggalek di Desa Sebalor, Kecamatan Bandung.
Hendi sempat menepi dan berlindung di balik mobil sedan yang tengah parkir.
Baca: Sempat Bikin Heboh dengan Batu Ajaibnya, Begini Kabar Ponari, Kaya Mendadak dan Tak Mau Sekolah
Baca: Geger Penemuan Jasad Wanita di Belakang Pabrik, Tak Gunakan Celana Dalam dan Tanpa Identitas
Namun setelah kawalan polisi lewat, ada sejumlah orang yang turun dari motor dan mendekatinya.
Hendi sempat ditanya, apakah dari pergurun silat dan dijawab bukan.
Hendi kemudian ditarik dari motornya dan dikeroyok oleh sejumlah orang.
Belum selesai, pria malang ini dimasukkan ke sebuah ruko kosong dan masih dihajar lagi.
Ia kemudian dimasukkan ke dalam parit, dan akhirnya diselamatkan oleh polisi.