Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Semalaman Puja Tak Bisa Tidur Hingga Mendengar Kabar Ibu dan Adiknya Tewas dalam Perjalanan Pulang

Semalaman Puja tak bisa tidur hingga akhirnya mendengar kabar ibu dan adiknya tewas dalam perjalanan pulang dari Bengkulu ke Palembang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Semalaman Puja Tak Bisa Tidur Hingga Mendengar Kabar Ibu dan Adiknya Tewas dalam Perjalanan Pulang
Tribun Sumsel/Shinta Dwi Anggraini
Puja (18) menunjukkan foto ibu dan adiknya yang jadi korban tewas bus Sriwijaya Express masuk jurang di Pagaralam. 

Beberapa hari sebelum mengalami kecelakaan maut, Nyimas Fitria (40) sempat menunjukkan perilaku yang berbeda dari biasanya.

Keanehan itu dirasa Puja (18) anak kandung Nyimas Fitria, sebagai pertanda sebelum akhirnya sang ibu tewas dalam kecelakaan Bus Sriwijaya di Pagaralam.

"Mungkin keanehan sikap ibu, sebagai pertanda musibah ini. Saya juga tidak menyangka," ujar Puja.

Dikatakan Puja, selama ini sang ibu memang memiliki karakter yang pendiam.

Namun sesekali ia masih suka untuk berbincang dengan tetangganya.

Hal ini tidak terlihat lagi sejak beberapa hari belakangan.

Ibunya lebih banyak mengurung diri di rumah dan bahkan sudah sangat jarang berbincang dengan orang lain.

Berita Rekomendasi

"Saya sempat tanya, kenapa ibu lebih diam sekarang. Terus dijawab, tidak apa-apa cuma capek saja," ujarnya.

Puja mengaku, ia teringat dengan pesan terakhir Nyimas Fitria terhadapnya.

Baca: UPDATE Kecelekaan Bus Sriwijaya: Identitas 35 Korban Tewas hingga Tanggapan Manajemen Sriwijaya

Baca: Hari Kedua Evakuasi Bus Sriwijaya, Tim SAR Gabungan Berhasil Temukan 7 Korban yang Tenggelam

Dalam percakapan melalui video call dua hari sebelum kecelakaan, Nyimas sempat mengatakan ingin memulai hidup dari awal bersama anak-anaknya.

Sebab sudah hampir satu tahun ini, Nyimas telah berpisah dengan suaminya.

"Ibu ajak saya kerja di katering. Selain itu ibu menyarankan saya buka usaha online shop. Kecil-kecilan juga tidak apa-apa yang penting saya ada usaha sendiri. Ibu ajak kami mulai kehidupan baru," ucapnya.

Petugas memasang garis Polisi di lokasi kecelakaan Bus Sriwijaya di tikungan Lematang Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu (25/12/2019). Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang terjun ke jurang dan terdampar di sungai pada Selasa 24 Desember 2019 dini hari. Puluhan orang meninggal akibat kecelakaan maut tersebut. SRIWIJAYA POST/WAWAN
Petugas memasang garis Polisi di lokasi kecelakaan Bus Sriwijaya di tikungan Lematang Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, Rabu (25/12/2019). Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang terjun ke jurang dan terdampar di sungai pada Selasa 24 Desember 2019 dini hari. Puluhan orang meninggal akibat kecelakaan maut tersebut. SRIWIJAYA POST/WAWAN (SRIWIJAYA POST/WAWAN)

Selama hidupnya, Nyimas dikenal sebagai sosok yang pekerja keras dan bertanggung jawab bagi anak-anaknya.

Dengan bekerja sebagai pembuat pempek, dalam sehari ia bahkan bisa membuat 30 kg yang seluruh hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas