Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Semalaman Puja Tak Bisa Tidur Hingga Mendengar Kabar Ibu dan Adiknya Tewas dalam Perjalanan Pulang

Semalaman Puja tak bisa tidur hingga akhirnya mendengar kabar ibu dan adiknya tewas dalam perjalanan pulang dari Bengkulu ke Palembang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Semalaman Puja Tak Bisa Tidur Hingga Mendengar Kabar Ibu dan Adiknya Tewas dalam Perjalanan Pulang
Tribun Sumsel/Shinta Dwi Anggraini
Puja (18) menunjukkan foto ibu dan adiknya yang jadi korban tewas bus Sriwijaya Express masuk jurang di Pagaralam. 

"Diduga sementara ini, karena sopir mengantuk. Bila sopir sadar, maka si sopir akan refleks banting setir ke kanan. Sehingga hanya menabrak tebing dan tidak terjun ke jurang," jelas Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi, Kamis (26/12/2019).

Akan tetapi lanjut Supriadi, itu hanya analisa sementara. Karena, saat ini tim masih melakukan evakuasi para korban.

Bila nanti evakuasi sudah selesai, bisa dimungkinkan untuk dilakukan analisa ulang.

Caranya, kemungkinan dengan memotong-motong badan bus dan meletakkan bagian badan bus di titik awal hingga jatuh ke dalam jurang.

FOTO-foto Penampakan Bus Sriwijaya di Jurang Pagaralam Kedalaman 80 Meter, 27 Korban Meninggal Dunia
FOTO-foto Penampakan Bus Sriwijaya di Jurang Pagaralam Kedalaman 80 Meter, 27 Korban Meninggal Dunia (Wawan Seftiawan/Sriwijaya Post)

Dengan menggunakan alat Traffic Accident Analysis, dimungkinkan bisa diketahui secara pasti penyebab kecelakaan bus Sriwijaya.

"Dari hasil olah tempat kejadian perkara, terlihat sepertinya bus juga tidak laik jalan. Akan tetapi, masih dipaksakan untuk jalan. Di satu sisi itu, di sisi lain diduga karena sopir mengantuk tadi," ungkapnya.

Dengan menggunakan alat Traffic Accident Analysis, tim berupaya mengungkap secara pasti penyebab kecelakaan bus Sriwijaya.

Berita Rekomendasi

Ternyata dengan menggunakan alat secanggih Traffic Accident Analisys, juga tidak dapat mengetahui penyebab kecelakaan bus Sriwijaya.

"Susah untuk dianalisis meski menggunakan alat TAA, karena titik pertama kecelakaan dan lokasi jatuhnya bus membutuhkan waktu yang lama. Karena, dari titik awal ke lokasi jatuhnya bus Sriwijaya membutuhkan waktu 20 menit. Sedangkan, durasi dari TAA hanya 5 menit," kata Kombes Supriadi.(Tribun Network/fik/dwi/ard/wly)

Artikel ini telah tayang di sripoku.com dengan judul Puja Kehilangan Ibu dan Adik Sekaligus dalam Kecelakaan Bus di Liku Lematang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas