Polisi Pastikan Bercak Darah di Kebun Kopi Milik Sulistiawati yang Tewas Diterkam Harimau
Polisi memastikan bercak darah di kebun kopi adalah milik korban Sulistiawati (30) yang tewas diterkam harimau.
Editor: Dewi Agustina

Laporan Wartawan Sripoku.com, Ardani Zuhri
TRIBUNNEWS.COM, MUARAENIM - Polisi memastikan bercak darah di kebun kopi adalah milik korban Sulistiawati (30) warga Dusun V, Desa Padang Bindu, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muaraenim, Sabtu (28/12/2019) yang tewas diterkam harimau.
Bercak darah tersebut diketahui setelah olah tempat kejadian perkara (TKP) di kebun kopi milik Sulistiawati, tempat penemuan jasad Sulistiawati.
Olah TKP dipimpin langsung oleh Kapolres Muaraenim AKBP Afner Juwono, Plt Bupati Muaraejim H Juarsah SH, Sekda Muaraenim H Hasanudin MSi, Kasdim 0404 Muaraenim Mayor Inf Soegeng Purwadi, Camat Panang Enim Mei Fajar, jajaran perwira Polres Muaraenim dan Kodim 0404/Muaraenim, dan perangkat desa Padang Bindu dan ratusan masyarakat.
Menurut Kapolres Muaraenim AKBP Afner Juwono, dari hasil olah TKP ternyata bercak darah yang ditemukan di daun kebun kopi korban adalah darah manusia.
Hal ini diketahui dari hasil test yang dilakukan tim forensik Polres Muaraenim.

Selain itu, ada beberapa jejak kaki harimau berada di kebun kopi dan saksi yang melihat harimau maka diduga kuat kematian Sulistiawati diakibatkan diterkam harimau.
Afner mengimbau kepada masyarakat untuk waspada dan berhati-hati ketika ke luar rumah terutama ke kebun, dan jika telah sore untuk segera pulang ke rumah.
"Untuk itu, kami juga akan memasang spanduk imbauan di beberapa desa dan akan menempatkan anggota di posko-posko yang ada di desa-desa," katanya.
Sementara itu, Plt Bupati Muaraenim Juarsah SH, meminta BKSD dan Polhut untuk menangkap harimau hidup atau mati.
Baca: Kain yang Tercecer dan Tetesan Darah Jadi Petunjuk Penemuan Jasad Sulis Korban Terkaman Harimau
Baca: Pamit Mandi, Warga Muara Enim Ini Tewas dengan Luka Cakaran dan Gigitan, Diduga Diterkam Harimau
"Dengan adanya korban jiwa akibat diterkam harimau jelas ini sudah meresahkan masyarakat bahkan sudan memakan korban jiwa diluar habitatnya harimau," tegas Juarsah saat di rumah korban di Dusun V, Desa Padang Bindu, Kecamatan Panang Enim, Kabupaten Muaraenim, Sabtu (28/12/2019).
Juarsah secara pribadi maupun atas nama Pemerintah Kabupaten Muaraenim mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya.
Kepada masyarakat dia mengimbau untuk mengurangi kegiatan ke luar malam, kalau sudah sore jangan ke kebun lagi dan mandi, kecuali mandi di rumah.

Pihak terkait BKSDA dan Polhut agar mengambil tindakan tegas hidup atau mati karena harimau ini sudah merambah ke pemukiman.