Pasalnya, menurut Margono, jika ular merasa terancam maka ular akan melakukan perlindungan diri yang mungkin saja membahayakan anak tersebut. 

"Sebenarnya ular sama manusia itu malu, takut, tapi kalau diganggu otomatis dia itu merasa terancam, dia berusaha untuk melindungi diri dengan cara apapun, mungkin menggigit, mungkin dengan kemampuan ular itu, berusaha untuk melepaskan diri dengan cara apapun," tuturnya.

"Bagi saya itu tidak dibenarkan," tambahnya menegaskan.

Senada dengan Margono, Kepala Badan Penanggulanan Daerah (BPBD) Sukoharjo, Sri Muryanto menyatakan tidak membenarkan perilaku dalam video tersebut.

"Secara pribadi saya melarang, bagaimanapun sangat membahayakan," kata Sri dalam keterangan tertulis, Sabtu (28/12/2019).

Sementara itu, Margono mengatakan tidak menyalahkan orangtua yang memiliki hobi memelihara ular.

Hanya saja, ia mengkhawatirkan kurangnya edukasi terhadap anak mengenai bahaya yang bisa muncul jika mengganggu hewan.

Mengingat, Margono menyebutkan, tidak sedikit kasus seorang anak diserang hewan peliharaan karena kurangnya edukasi mengenai bagaimana seharusnya memperlakukan hewan.

"Jika sebagai orangtua yang memelihara ular, ularnya jinak, itu tidak masalah bagi saya, mungkin itu sudah seperti memelihara kucing atau anjing," kata Margono.

"Tapi kalau anak itu melihat ular terus dia memainkannya, kemudian mungkin tidak tahu (bahayanya), saya tidak sependapat di situ, karena 
bisa membahayakan anak kalau ularnya merasa terancam," sambung Margono.

Viral di Media Sosial

Video yang menampilkan seorang anak memainkan ular sambil diputar-putar tersebut menyedot banyak perhatian warganet dan menjadi viral.

Garda Satwa Foundation pun mengunggahnya ulang untuk menyampaikan tanggapannya.

"Untuk para orangtua, ini bukan soal anak anda yang berani, tapi soal bagaimana seharusnya anda mendidik anak anda untuk menghargai makhluk hidup lain," tulis Garda Satwa Foundation, Sabtu (28/12/2019).

"Diganggu ga mau, tapi hidup makhluk lain dijadikan mainan. Giliran ada berita kambing dimakan ular heboh," lanjutnya.

Hingga Sabtu malam, video yang diunggah akun Instagram @gardasatwafoundation itu telah ditayangkan lebih dari 66 ribu kali dan disukai lebih dari 8,8 ribu orang.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)