Nur Aini Masih Syok Setelah Ayahnya Tewas Kesetrum karena Dia Tak Sengaja Memasang Colokan Listrik
Saat korban ingin menyambung kabel aliran listrik yang mengarah ke sumur, Nur Aini memasang colokan yang sebelumnya sudah dilepas korban.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Mohammad Fakih menjerit kesakitan di belakang rumahnya saat akan memperbaiki kabel pompa air.
Peristiwa nahas lalu merenggut nyawanya karena ketidaksengajaan sang anak.
Warga Dusun Mondung, Desa Dasuk, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, tersebut pada akhirnya dinyatakan tewas di sawah yang ada di belakang rumah.
Berikut kronologis kejadian yang menewaskan Mohammad Fakih, Kamis (2/1/2020).
Mohammad Faqih ditemukan meninggal oleh Murtafiah (istrinya) dalam keadaan lemas terkapar di sawah belakang rumahnya sekitar pukul 05.45 WIB.
Insiden terjadi pada Kamis (2/1/2020).
Sebelum dinyatakan meninggal, pria berusia 55 tahun itu mulanya hendak memperbaiki kabel pompa air putus.
Saat ingin memperbaiki, korban sudah mencabut colokan yang berada di rumahnya.
Baca: Robert Rene Alberts Menolak, Persebaya Gerak Rekrut Makan Konate, Aji Santoso: Bonek akan Tersenyum
Baca: Pelajar SMP di Tulungagung Tewas Kesetrum saat Karaoke di Rumah
Namun tak terduga, di saat korban ingin menyambung kabel aliran listrik yang mengarah ke sumur yang berada di sawahnya itu, Nur Aini (anak korban) memasang colokan yang sebelumnya sudah dilepas oleh korban.
Saat itu, Nur Aini berniat ingin mencuci pakaiannya yang kotor.
"Di waktu yang bersamaan tiba-tiba terdengar suara teriakan 'Allah' yang cukup lantang dari belakang rumah korban," kata Kapolsek Pademawu AKP Suryono kepada TribunMadura.com.
"Dan istri korban mendengar teriakan itu, lalu melihat ke belakang rumahnya. Ternyata benar suaminya sudah terkapar kena setrum," sambung dia.
"Menurut saksi mata, saat korban akan memperbaiki kabel pompa air listrik yang putus tersebut, korban sudah mencabut colokan listrik. Namun tanpa disengaja dan tidak tahu kalau ayahnya sedang memperbaiki kabel pompa air yang putus, saat itu putri korban, Nur Aini kembali memasang colokan listrik. Ya langsung kesetrum," jelasnya.
AKP Suryono melanjutkan, korban saat ditemukan lemas terkapar di sawahnya langsung dilarikan ke RSUD dr Slamet Martodirdjo Pamekasan.
Namun naas, setibanya di rumah sakit, pihak rumah sakit menyatakan jika korban sudah meninggal dunia.
Baca: Setiap Istri Pergi Yasinan, Pria Ini Gagahi Anak Tirinya Hingga Hamil
Baca: Berawal dari Kecurigaan Warga, Aksi Bejat Pria di Tulungagung Hamili Anak Tiri Terungkap
Tidak hanya itu, kata Kapolsek Pademawu AKP Suryono, anak korban, Nur Aini saat ini masih dalam keadaan syok dan belum bisa dimintai keterangan setelah mengetahui ayahnya meninggal dunia.
Dia menegaskan, sementara dugaan dari peristiwa ini karena kecelakaan sendiri dan tidak ada unsur kesengajaan.
"Kami hanya melakukan olah TKP dan memintai keterangan pihak yang ada di sekitar rumah, tidak ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini," ujar.
Tewas, Tangan Masih Memegang Mikrofon
Sebelumnya seorang remaja atau ABG berusia 14 tahun tewas seketika saat sedang bersenang-senang di rumahnya.
Ovellia (14), warga Desa Pulerejo, Kecamatan Ngantru, Tulungagung tewas pada Rabu (1/1/2020) pagi.
Baru merayakan pesta tahun baru, keluarga Ovellia mendapat musibah mengenaskan.
Tubuh Ovellia (14), warga Desa Pulerejo, Kecamatan Ngantru terbujur kaku di ruang tamu rumah.
Ada yang terjadi dengannya saat sedang melakukan aktivitas di ruang tamu rumahnya, Rabu (1/1/2020) pagi?
Siswa kelas IX SMP ini ditemukan meninggal dunia di ruang tamu rumah.
Saat ditemukan tangannya sedang memegang mikrofon, dan terdapat luka di bagian belakang kepalanya.
"Diduga korban tersengat arus listrik dari kabel mikrofon yang dipegangnya," terang Kapolsek Ngantru AKP Pudji Widodo.
Baca: Satpol PP Tangkap Siswi SMK yang Sewakan Kamar Kos Rp 15.000 per Jam untuk Dipakai Berbuat Mesum
Baca: Pengakuan Ayah Tiri yang Setubuhi Anak Gadisnya Selama 21 Bulan Setiap Malam Jumat
Widodo menuturkan, sebelumnya korban tengah berkaraoke di ruang tamu rumahnya.
Saat itu ibunya, Indah Sri Wahyuni (37) masuk ke ruang tamu dan melihat Ovellia terbujur kaku di lantai.
Ibunya langsung histeris berteriak hingga menangis melihat kondisi sang anak.
Saat itu tangan kiri korban masih memegang mikrofon.
Hingga terlihat tangan Ovellia yang memegang mikrofon itu menghitam karena gosong.
"Ibu korban kemudian berteriak minta tolong kepada tetangganya. Korban sempat dilarikan ke RSUD dr Iskak," sambung Widodo.
Namun sesampainya di rumah sakit, Ovellia dinyatakan sudah meninggal dunia.
Untuk memastikan penyebab kematiannya, tim Inafis Satrekrim Polres Tulungagung memeriksa tubuh korban.
Hasilnya ditemukan bekas gosong di telapak tangan korban yang diduga bekas sengatan listrik.
Sementara pemeriksaan di rumah korban, polisi menemukan kabel yang terkelupas dan dibungkus dengan isolasi.
Diduga isolasi ini terbuka, sehingga kabel yang terkelupas ini terpegang oleh tangan korban hingga tersengat.
Baca: Demi Bisa Melihat Hantu, Sutarji Koleksi Benda Tak Lazim: Ada Tali Pocong hingga Keranda Mayat
Baca: Misteri Senapan Angin yang Digunakan Membunuh Pasutri di Tulungagung
"Ada memar di kepala bagian belakang sebelah kiri, itu karena terbentur lantai saat korban terjatuh," tutur Widodo.
Pihak keluarga menolak melakukan visum dalam, dan menganggap kejadian ini sebagai musibah.
Jenazah Ovellia kemudian diserahkan untuk dimakamkan keluarga. (Kuswanto Ferdian/Tribun Madura/David Yohanes/Surya)
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Detik-detik Pria Madura Teriak 'Allah', Lalu Tewas Terkapar di Belakang Rumah, Anaknya Jadi Penyebab
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.