CEK FAKTA : Viral Video Tanah Bergerak Disebut di Jasinga Bogor, Ini Klarifikasi BNPB
Sebuah video yang menampilkan tanah bergerak beredar di media sosial. Video berdurasi 29 detik tersebut dibagikan di antaranya di Twitter.
Penulis: Daryono
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Ada salah satu kisah mencekam di sebuah desa di Banten yang menjadi wilayah terdampak banjir bandang hingga satu desa terisolasi.
Adalah warga satu desa di Kabupaten Lebak, Banten sempat terjebak 24 jam di kediaman mereka setelah banjir bandang menerjang rumah mereka di Kampung Cigobang, Kecamatan Lebakgedong, Rabu (1/1/2020).
Akses keluar dari kampung tersebut juga putus.
Jalanan longsor dan tertimbun tanah, sementara air sungai juga meluap.
"Kami memilih bertahan di rumah yang tertimbun longsor hingga bantuan datang besok paginya," kata Sartikah kepada Kompas.com di Posko Pengungsian Kecamatan Lebakgedong, Minggu (5/1/2020).
Sartikah menuturkan, banjir dan longsor terjadi pada Rabu sejak pukul 04.00 WIB.
Bencana tersebut diawali dengan meluapnya Sungai Cisanasag dan diikuti suara gemuruh longsoran gunung Pasir Tenjo.
Longsoran gunung tersebut menimpa hampir setengah permukiman di Kampung Cigobang, termasuk rumah Sartikah.
"Ada satu keluarga yang meninggal karena tertimbun, yang lain banyak yang sudah mengungsi duluan saat air meluap," kata dia.
Sartikah bersama warga yang lain tidak bisa mengungsi lantaran jalan sudah terputus.
Tidak ada akses keluar kampung, kecuali menunggu hingga sungai mulai surut, dan itu baru terjadi besok paginya.
Selama bertahan di kediamannya, dia dan warga lain begitu ketakutan.
Sepanjang siang hujan terus menerus turun, sementara malam hari gelap gulita, tidak ada listrik dan sinyal telepon.
"Saat air surut keluarga saya bersama warga lain mulai meninggalkan kampung, menyeberangi sungai yang masih deras, serta lewat hutan di tengah gunung untuk sampai di kampung Cibandung yang lebih aman.