Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Eks Lokalisasi Moroseneng Digerebek, 2 Pasangan Terciduk Sedang Berzina, Berikut Fakta-faktanya

AKP Wiwin Rusli mengatakan, saat itu anggota yang melakukan razia menggunakan pakaian preman agar tidak dikenali.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Eks Lokalisasi Moroseneng Digerebek, 2 Pasangan Terciduk Sedang Berzina, Berikut Fakta-faktanya
Istimewa
Empat PSK di eks lokalisasi Kalisari, Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, Selasa (1/10/2019), pukul 22.00 WIB. (ist) 

"Saat ini masih kami mintai keterangan dan dalam proses pemeriksaan," tambah Ruth.

3. Pengakuan salah satu PSK

Sebanyak 21 orang yang terdiri dari 13 perempuan dan delapan orang laki-laki diamankan Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya dari beberapa wisma eks lokalisasi Moroseneng, Sememi, Benowo, Surabaya, Kamis (9/1/2020) dini hari.

Tiga belas perempuan itu merupakan pekerja seks komersial yang masih nekat menjalankan aktivitas prostitusi di komplek lokalisasi yang sebenarnya telah ditutup Pemerintah Kota Surabaya pada 2013 lalu.

Salah satu PSK yang diamankan oleh polisi adalah RZ (33) warga asal Wonosobo, Jawa Tengah.

RZ mengaku terpaksa menjadi PSK demi mencukupi kebutuhan hidupnya bersama seorang anak setelah bercerai dengan suami.
Tak hanya itu, ia juga tengah terlilit utang yang mendesak untuk dilunasinya.

"Ya butuh uang. Gak tau mau kerja apa lagi. Pokoknya dapat uang ya buat bayar utang sama kebutuhan sehari-hari," akunya.

BERITA TERKAIT

RZ menyebut tarif yang dipasang untuk sekali kencan itu sebesar Rp 180.000. Dari situ, RZ hanya mendapat uang sebesar Rp 80.000, sedangkan sisanya diberikan oleh pemilik wisma dan makelar yang mencarikan tamu.

"Sehari gak mesti dapat berapa. Yang pasti memang antara satu lebih lah," tandasnya.

RZ dan dua belas teman seprofesinya mengaku jika terpaksa melacur.

Meski dibayangi rasa takut akan penyakit kelamin dan kejar-kejaran dengan petugas, lilitan kebutuhan ekonomi membuat mereka nekat menjajakan jasa pemuas nafsu para pria hidung belang.

Tak hanya perempuan, polisi juga mengamankan delapan orang pria yang terdiri dari tiga orang pria hidung belang dan lima lainnya merupakan makelar yang mencari pria hidung belang.

Mereka mendapat uang sebesar Rp 25.000 dari para pria hidung belang yang dipotong dari tarif sekali kencan.

"Saya pokoknya dapat 25 ribu. Itu setelah tamunya bayar ke ceweknya," singkat AM salah satu makelar yang turut diamankan.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas