Siswa SMA di Kendal Ini Jadi Anggota Komplotan Perampok Sadis. Ini Perannya
Satuan Reskrim Polres Kendalberhasil meringkus 12 dari 16 tersangka perampokan dengan kekerasan spesialis gudang pabrik pada, Rabu (8/1/2020) lalu.
Editor: Sugiyarto
"Kejadiannya malam semua, terkonsep dengan baik 1 bulan sebelumnya. Untuk Chandra dan beberapa lain diminta Polres Salatiga guna pengembangan.
4 orang lagi DPO saat ini masih kita kejar termasuk barang bukti motor mio yang dijual di Pusponjolo Kota Semarang," jelasnya.
Ia mengimbau kepada masyarakat khususnya para pelaku usaha untuk lebih meningkatkan pengamanan baik yang bersifat teknis mapun penjagaan oleh scurity.
"Para pengusaha juga sebaiknya lebih berhati-hati dan selektif lagi dalam menerima karyawan termasuk satpam.
Dengan kejadian ini satpam terlibat dalam aksi perampokan, ini perlu diwaspadai," katanya.
AKBP Hamka Mappaita, menambahkan 1 tersangka MM (18) warga Kecamatan Ringinarum Kendal ikut serta dalam perampokan sebanyak 3 kali.
Kepada kepolisian, MM mengaku diajak Chandra untuk dijadikan kuli panggul.
MM bertugas mengangkati barang rampasan ke dalam mobil.
Atas jasanya, ia dibayar Rp 1 juta tiap kali melancarkan aksinya.
"Dia (MM) mengaku hanya dibayar Rp 1 juta. Paling sedikit, ditanya kenapa kok mau, katanya dipaksa dan diancam," jelas Hamka.
Siswa SMA Muhammadiyah di Kendal ini mengaku sempat menolak pasca tahu pekerjaan yang ditawarkan merampok.
Namun adanya ancaman dari beberapa tersangka lain, MM menuruti semua kemauan dari para seniornya.
"Kata dia 3 kali ikut pernah sekali gagal karena petugas penjagaan menyalakan alarm di meja pos penjagaan.
Ini jadi perhatian agar orangtua bisa lebih memperhatikan anak-anaknya agar tidak terjerumus dalam hal-hal tindak kriminal," ujarnya. (Sam)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.