Nasib RS Santo Yoseph di Labuan Bajo: Sudah Enam Tahun Mangkrak
Namun siapa yang mengira, di kawasan Labuan Bajo yang juga ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, tersisip kisah sedih
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Labuan Bajo yang menjadi pintu masuk utama menuju Taman Nasional Komodo kini tengah naik daun.
Pesona gugusan pulau kecil di tengah hamparan samudera, air laut kebiruan tanpa derai ombak dan Komodo menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelancong.
Baca: Pagelaran Musik Amal, Ucapan Terima Kasih untuk Penggalangan Dana RS Santo Yoseph Labuan Bajo
Namun siapa yang mengira, di kawasan Labuan Bajo yang juga ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, tersisip kisah sedih.
Di sana, berdiri bangunan RS Santo Yoseph yang sudah enam tahun proyek pembangunannya mangkrak karena kekurangan dana.
Hingga kini, belum ada rumah sakit yang dikelola para suster biarawati di Labuan Bajo.
Yang ada baru RS milik swasta dan RSUD Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr Cosmas Michael Angkur OFM menjelaskan hadirnya RS yang dikelola para suster sangat diperlukan, khususnya di Labuan Bajo.
"Model pelayanan dan perawatan dengan sentuhan kasih. Ini sudah menjadi ciri khas pelayanan setiap RS katolik yang dikelola oleh ppara suster biarawati," ungkap Mgr Cosmas Michael Angkur.
"Masyarakat Labuan Bajo merindukan model pelayanan dan proses perawatan yang begitu khas dari sebuah RS yang dikelola oleh para suster biarawati," tegas Mgr Cosmas Michael Angkur yang kini tinggal di Labuan Bajo usai resmi pensiun sebagai Uskup Keuskupan Bogor.
Lebih lanjut Pimpinan Kongregasi Dina Santo Yoseph Suster Christina Tandayu menuturkan pembangunan RS Santo Yoseph Labuan Bajo punya kisah panjang.
"Pembangunan RS Santo Yoseph Labuan Bajo sebelumnya berjalan tapi karena regulasi selama pembangunan, akhirnya kami alami hambatan sampai pembangunan benar-benar berhenti," ungkapnya.
"Kami junjung tinggi regulasi pemerintah untuk tingkatkan mutu pelayanan kesehatan. Kini dengan kebaikan kasih Allah, walau pembangunan kami terhenti. Tuhan mengutus orang-orang yang peduli jadi motor penggerak membantu kami menyelesaikan pembangunan," tambahnya.
Kini untuk menuntaskan pembangunan yang tinggal tahap finishing dan ditargetkan tahun depan RS Santo Yoseph bakal beroperasi, Panitia penggalangan dana penyelesaian bangunan RS Santo Yoseph Labuan Bajo menggelar pertunjukan musik amal bertajuk: Persembahan Hati untuk Santo Yoseph.
Acara yang digelar Sabtu (11/1/2020) pukul 17.00-22.00 WIB di Basket Hall GBK Senayan, Jakarta ini menampilkan sejumlah artis muda ibu kota seperti Angel Pieters, Brigitta Meliala hingga Jessica Januar.
Ada pula penampilan dari Canisius Wind Ensemble, The Mokers, Cantate Domino, John Paul II Choir Indonesia hingga Voicestra Orchestra.
Acara yang berlangsung meriah dan penuh syukur ini makin lengkap dengan kehadiran dari Uskup Emeritus Keuskupan Bogor Mgr Cosmas Michael Angkur OFM, Uskup Keuskupan Bogor Mgr Paskalis Bruno Syukur.
Ada pula Uskup Ruteng Mgr Siprianus Hormat, Wakil Bupati Manggarai Barat Maria Geong, para romo, frater, para donatur dan tamu undangan lainnya.
Ketua Panitia LID da Lopez mengatakan RS Santo Yoseph adalah karya para suster Kongregasi Dina Santo Yoseph atau DSY yang berpusat di Manado.
RS Santo Yoseph sudah mulai dibangun sejak tujuh tahun lalu. Namun karena kekurangan dana, pembangunan rumah sakit terhenti.
"Akhirnya dibuatlah panitia kecil di Jakarta dengan maksud penggalangan dana guna membantu para suster DSY bisa melanjutkan proyek pembangunan apalagi kini tinggal tahap finishing.
Sejak kepanitiaan bekerja hingga hari ini, diungkap LID da Lopez, pihaknya berhasil mengumpulkan dana hingga Rp 1.094.000.000 melalui rekening kongregasi dan Rp 125.274.943 melalui kita bisa.com
LID da Lopez menuturkan angka tersebut masih kurang jauh. Meski begitu, usaha para suster DSY tidak akan berhenti untuk meneruskan pembangunan sampai RS Santo Yoseph bisa beroperasi pada tahun depan.
Baca: Tri Rismaharini: Saya Pantang Meminta Jabatan
Terakhir pimpinan Kongregasi Dina Santo Yoseph Suster Christina Tandayu mengucapkan banyak terima kasih atas uluran tangan para donatur untuk kelanjutan RS Santo Yoseph.
"Cinta Tuhan hadir, kepedulian Tuhan hadir. Kami Kongregasi suster Bina Santo Yoseph sangat bersyukur pada tuhan karena dia mengumpulkan kita semua disini dengan tujuan kepedulian hati dan kemanusiaan. Semoga pelayanan kesehatan di Labuan Bajo bisa berkembang, terutama melayani orang tidak mampu" tambahnya.