Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Intip Kamar Pengantin Baru dari Lubang Kecil, sang Tetangga Kaget saat Lihat Ini

Jonni Anna (39) pun terkejut saat mengintip kamar pasangan pengantin baru ini dari sebuah lubang kecil.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Intip Kamar Pengantin Baru dari Lubang Kecil, sang Tetangga Kaget saat Lihat Ini
Istimewa
Foto ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang tetangga menceritakan saat ikut mengintip kamar pengantin baru yang ditemukan tewas mengenaskan.

Jonni Anna (39) pun terkejut saat mengintip kamar pasangan pengantin baru ini dari sebuah lubang kecil.

Sebab, pasangan suami istri yang dikabarkan baru menikah pada bulan November 2019 itu ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan.

Korban yakni Gung Akbar (26) dan istrinya, Rosna Sartika Kandong (27).

Baca: Berhubungan Badan, Pria Ini Emosi Ucapan Pacar, Kekasih Tewas Ditebas Golok, Jenazah Disetubuhi Lagi

Baca: Fakta Pengantin Baru Tewas di Kamar Kos, Fotonya Viral hingga Sehari Sebelumnya Order Makanan

Korban Gung Akbar dan Istrinya Rosna ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam kamar kosannya yang berlokasi di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/1/2020) sore.

Belum diketahui secara pasti penyebab kematian pasangan suami istri yang belum lama menikah ini.

Sebab, hingga saat ini polisi masih menunggu hasil autopsi jasad korban.

Berita Rekomendasi

Jonni Anna mengatakan, sempat melihat Gung Akbar memesan makanan lewat aplikasi online.

Jonni mengatakan, saat itu sekitar pukul 12.00 WITA ia melihat Gung keluar untuk mengambil makanan melalui jasa pesan antar.

Tak lama, korban pun langsung masuk ke dalam kamarnya.

Menurutnya, keduanya saat itu memang berada di dalam kamar.

"Sekitar pukul 00.30 WITA, saya melihat istrinya Rosna masuk ke dalam kamar. Setelah mereka berdua di dalam kamar, saya sudah tidak mendengar lagi ada suara atau keributan," kata Joni seperti dikutip TribunnewsBogor.com dari Kompas.com.

Keesokan harinya, sekitar pukul 16.00 WITA, Joni didatangani teman dari pasangan suami istri tersebut karena ingin bertemu korban Rosna.

Kemudian, lelaki tersebut menggedor pintu dan mengintip dari lubang kecil.

Lelaki itu kemudian memanggil Joni dan memberitahu bahwa ada darah di tembok.

"Mendengar itu, saya mengintip juga, dan ternyata betul. Kemudian saya mengambil linggis dan membuka paksa kamar mereka. Ternyata mereka berdua telah meninggal dunia, lalu saya menghubungi kepala lingkungan dan beberapa saat kemudian petugas dari kepolisian datang," kata Joni.

Sementara itu, saksi Andika Otaya (19) warga Kelurahan Kombos Barat, Lingkungan V, Kecamatan Singkil, Kota Manado menerangkan bahwa seharusnya korban Rosna masuk kerja pukul 14.00 WITA.

Namun, sampai pukul 16.00 WITA, korban belum juga masuk kerja.

Kemudian, Andika disuruh atasannya untuk mengecek ke kosan korban.

"Saya menggedor pintu, namun pintu terkunci. Saya mengintip, ternyata ada bercak darah di dinding dan sempat melihat pisau. Lalu penjaga kos mendobrak pintu kos tersebut. Setelah terbuka, saya melihat keduanya telah meninggal dunia dalam posisi telentang," ujar Andika.

Ada Luka Sayat di Tubuh Korban

Mnegutip Tribun Manado, Polisi menyebut ada luka sayatan di tubuh pasangan pengantin yang ditemukan tewas mengenaskan itu.

Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan mengatakan, saat ditemukan pasangan ini dalam posisi terbaring di atas ranjang tempat tidurnya.

Tak hanya itu, disekitar lokasi penemuan jasad korban juga ditemukan banyak percikan darah.

Kasat Reskrim AKP Thommy Aruan membeberkan awal mula ditemukannya jasad korban.

Mayat pasangan pengantin baru yang dikabarkan baru menikah bulan november 2019 lalu ini berawal ketika teman korban datang ke kosan Rosna.

Rosna merupakan seorang pekerja swasta, sementara suaminya seorang PNS.

Polisi belum bisa memastikan penyebab kematian korban.

Sebab, masih menunggu hasil autopsi yang dilakukan RS Bhayangkara kepada kedua mayat korban.

Ia juga mengatakan, jika dari hasil pemeriksaan sementara kepada mayat korban, ditemukan ada bekas luka sayatan diduga akibat senjata tajam.

"Untuk wanita ada beberapa luka akibat senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya.

Nanti jumlahnya kita lihat lebih jelas pada saat hasil otopsi keluar.

Kegiatan penyelidikan, akan kita rangkum akan kita analisa dan simpulkan kira-kira peristiwa yang terjadi apa dari saat ini," ujar AKP Thommy.

Polisi Bawa 3 HP Korban ke Polda

Polisi membawa 3 buah Hp milik korban untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian pasangan pengantin baru yang sekitar 2 bulan lalu melangsungkan pernikahannya itu.

HP milik korban pun dibawa ke Polda Sulut untuk dilakukan penyelidikan.

"Ketigan handphone milik korban sudah dibawa ke  Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," ucap Kasat Reskrim, AKP Thommy Aruan kepada wartawan Tribunmanado di Lobby Bharadaksa pada Minggu (12/01/2020) sekira pukul 13.40 Wita.

Sebab, pihak Kepolisian masih kesulitan menggali informasi lewat handphone milik kedua korban lantaran posisinya terkunci dengan pola.

"Kuncinya informasi terkait kasus ini itu ada di handphone, tapi handphone tersebut di lock," ujar Kasat Reskrim, AKP Thommy Aruan kepada wartawan Tribunmanado di Lobby Bharadaksa pada Minggu (12/01/2020) sekira pukul 13.40 Wita.

AKP Thommy juga selaku Kasat Reskrim belum menemukan ada keterkaitan orang ketiga dalam kasus kematian keduanya.

"Kalau dilihat dari peristiwa ini belum kita temukan pihak ketiga. Kemungkinan besar ada masalah internal di dalam mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," katanya.

Keluarga Korban Menolak Autopsi

Beberapa keluarga kedua korban mendatangi Polresta Manado dengan maksud melakukan penolakan autopsi pada Sabtu (11/1/2020) malam

Saat tiba di ruang Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Manado, keluarga korban disambut oleh anggota piket SPKT Polresta Manado.

Terdengar pembicaraan anggota piket dan keluarga korban, bahwa tujuan mereka mendatangi Polresta Manado, untuk melakukan penolakan autopsi.

"Kami keluarga kedua belak pihak sudah menerima kematian ke dua korban, sehingga kami tetap akan melakukan penolakan autopsi, " kata keluarga korban ke wartawan tribunmanado.co.id.

Polisi Tetap Autopsi Korban

Polisi tetap malakukan proses autopsi di ruang pemulasaran rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Minggu (12/1/2020)

Hal itu dilakukan untuk mengungkap secara pasti kematian kedua pasangan suami istri tersebut.

Proses autopsi, dikawal beberapa anggota reskrim Polresta Manado.

Kapolresta Manado Kombes Pol Benny Bawensel, melalui Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan, mengatakan, bahwa benar kedua korban diautopsi di rumah sakit Bhayangkara.

"Itu dilakukan, untuk penyelidikan lanjut, karena banyak isu yang beredar, belum tentu benar.

Sehingga kami melakukan autopsi, untuk memastikan kejadian tersebut," tegas mantan Kasat Reskrim Polres Tomohon itu.

Korban Dimakamkan Terpisah

Setelah proses autopsi, Jenazah Gung, dibawa keluarganya lewat Bandara Samrat ke Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Sedangkan Jenazah istrinya Rosna Satrika Kandong (27) dibawa menggunakan ambulas ke Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulut.

Berita ini telah tayang di TribunnewsBogor https://bogor.tribunnews.com/2020/01/12/cerita-tetangga-saat-ikut-mengintip-kamar-pengantin-baru-dari-lubang-kecil-mereka-berdua-di-dalam

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas