Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kecanduan Game Online, Anak Diseret Dari Warnet Lalu Disekap di Kandang Ayam, Ini Fakta-faktanya

EW (41), warga Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember tega menyekap anak kandungnya sendiri, MI (12), di kandang ayam.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Kecanduan Game Online, Anak Diseret Dari Warnet Lalu Disekap di Kandang Ayam, Ini Fakta-faktanya
Ilustrasi via Tribun Timur dan Polsek Sukorambi
FAKTA Lengkap Bocah 13 tahun Diborgol & Ditelanjangi Orangtua di Kandang Ayam, Caranya Kabur Cerdik! 

TRIBUNNEWS.COM, JEMBER- Kesal karena anaknya kecanduan game, EW (41) akhirnya berurusan dengan polisi.

Muasalnya, dia menyekap anaknya di kandang ayam. Anaknya berhasil meloloskan diri dan melapor ke polisi.

EW kini menjadi tersangka. Bagaimana kisahnya? simak ringkasan TribunJakarta:

1. Seret anak dari warnet

EW (41), warga Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember tega menyekap anak kandungnya sendiri, MI (12), di kandang ayam.

Sebab, dia merasa kesal dengan anaknya karena kecanduan game online. Agar tidak kabur, anak tersebut diikat menggunakan menggunakan borgol besi.

“Kejadianya pada Sabtu lalu,” kata Kapolres Jember AKBP Alfian Nurrizal pada Kompas.com saat konferensi pers di Mapolres Jember Senin (13/1/2020).

Baca: Pria yang Menyekap Anak karena Game Online Jadi Tersangka, Terancam Hukuman Lima Tahun Penjara

Baca: Fakta Bocah 13 Tahun Disekap & Diborgol Orang Tuanya di Kandang Ayam, Begini Caranya Berhasil Kabur

Baca: Nenek di Jember Berbohong Ngaku Diperkosa, Ternyata Punya Utang Rp 10 Juta, Akhirnya Jadi Tersangka

Berita Rekomendasi

Menurut dia, penyekapan tersebut berawal saat MI kabur dari rumahnya. Saat itu, EW menghubungi pengasuh anaknya yang bernama Salma.

Ketika dicari, sang anak ditemukan sedang bermain game online di salah satu warnet di Jalan Riau.

Setelah mendapatkan informasi korban, Salma meminta tolong agar EW memanggil korban.

“Namun, tak kunjung keluar atau mengikuti keinginan ayah kandungnya, akhirnya tersangka ini menarik tangan kiri untuk keluar dan melakukan tindakan kekerasan fisik,” ujar Alfian.

EW memukul korban beberapa kali sehingga mengenai sejumlah bagian tubuh korban.

“Setelah terjadi pemukulan, anak dibawa ke rumah, lalu dilakukan pengikatan dengan menggunakan borgol kecil dan besar,” terangnya.

Namun, karena risih kelihatan warga sekitar, korban ini dipindah ke kadang ayam yang sering digunakan untuk melakukan pemotongan ayam dan lainnya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas