Tampuk Kepemimpinan Polres Boyolali Berganti, Ini Sosok Kapolres yang Baru
Tampuk Kepemimpinan Polres Boyolali Berganti, Ini Sosok Kapolres yang Baru
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Tampuk kepemimpinan Polres Boyolali berganti.
Sebelumnya diketahui pimpinanan tertinggi Polres Boyolali dipegang oleh AKBP Kusumo Wahyu Bintoro.
Kini diestafetkan diberikan kepada AKBP Rachmad Nur Hidayat.
Prosesi serah terima jabatan (sertijab) Kapolres Boyolali dari AKBP Kusumo Wahyu Bintoro kepada AKBP Rachmad Nur Hidayat dilakukan di Mapolda Jawa Tengah, Selasa (14/1/2020).
Kasubbag Humas Polres Boyolali AKP Eddy Lillah menerangkan acara rangkaian pergantian Pejabat Kapolres Boyolali dilanjutkan dengan rapat paripurna Bhayangkari keesokan harinya.
Rapat paripurna Bhayangkari berupa penyerahan dari Ketua Cabang Bhayangkari lama Maya Kusumo kepada Ketua Cabang Bhayangkari yang baru Intan Rachmad di gedung Bhayangkari.
Baca: Fakta-fakta Viral Video Maling Kambing Dimasukan Karung yang Tertangkap CCTV Warga
"Sedangkan acara tradisi penyambutan pejabat Kapolres Boyolali yang baru AKBP Rachmad Nur Hidayat dilakukan hari ini," kata Eddy dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews.com, Kamis (16/1/2020).
Tidak lupa, Waka Polres Boyolali memperkenalkan para pejabat Polres Boyolali kepada AKBP Rachmad Nur Hidayat.
"Dalam kesempatan tersebut juga pejabat lama AKBP Kusumo Wahyu Bintoro memberikan sambutannya," lanjut Eddy.
Selanjutnya AKBP Rachmad Nur Hidayat bersama AKBP Kusumo Wahyu Bintoro mengambil apel bersama personel Polres Boyolali di halaman Mapolres.
Baca: Wacana Provinsi Solo Raya, Bupati Karanganyar: Mau Lari ke Mana Anak Muda Ini? Jakarta Sudah Banjir
Eddy menjelaskan, setelah dilaksanakan paparan laporan kesatuan yang diikuti seluruh pejabat utama dan para perwira, dilanjutkan pelepasan AKBP Kusumo Wahyu Bintoro dengan upacara tradisi payung pora.
Lalu diakhiri gerbang pora dan berpamitan ke seluruh anggota yang diwarnai isak tangis para anggota.
Baca: Dituding Ada Udang di Balik Batu dari Wacana Provinsi Solo Raya, Ini Bantahan Bupati Karanganyar
AKP Eddy Lillah mengatakan, pedang pora atau gapura pedang memang menjadi kegiatan tradisi pada penyambutan penghormatan dan ucapan selamat datang kepada pejabat baru.
Kegiatan itu memiliki makna agar seluruh para perwira dan anggota senantiasa setia untuk mendukung dan mengawal pimpinan barunya selama pelaksanaan tugas sebagai pemimpin Kapolres Boyolali.
"Tradisi payung pora dan gerbang pora untuk pelepasan pimpinan lama dengan bentuk yang sama seperti penyambutan."
"Dengan makna tugas setia mendukung dan mengawal, memayungi pejabat pimpinan lama dalam pelaksanaan tugas sebagai Kapolres Boyolali telah berakhir," katanya.
(*)
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.