Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ganjar Pranowo Sebut Bangunan Keraton Agung Sejagat Jadi Tempat Wisata dengan Nama 'Keraja-rajaan'

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan akan membuat tempat wisata dari bangunan yang dibuat oleh Totok dan Fanni.

Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Ayu Miftakhul Husna
zoom-in Ganjar Pranowo Sebut Bangunan Keraton Agung Sejagat Jadi Tempat Wisata dengan Nama 'Keraja-rajaan'
Tangkap Layar kanal YouTube Kompas TV
Ganjar Pranowo tanggapi terkait kemunculan kerajaan Keraton Agung Sejagat. 

TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan akan membuat tempat wisata dari bangunan yang dibuat oleh Totok Santoso Hadiningrat dan Fanni Aminadia.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Sabtu (18/1/2020).

Totok dan Fanni menganggap dirinya sebagai raja dan ratu dari Kerajaan Keraton Agung Sejagat yang berada di Purworejo.

Ganjar menuturkan adanya kasus ini untuk ditanggapi dengan tidak berlebihan.

Kasus mengenai Keraton Agung Sejagat hanya terbatas pada tindak penipuan yang dilakukan yang telah terendus oleh pihak kepolisian.

Sehingga, Ganjar menyarankan pada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir.

"Nggak nggak, saya sih tidak melihat ini sesuatu yang berlebihan," ungkap Ganjar.

Berita Rekomendasi

"Ada motif-motif tertentu dengan indikasi mereka menipu, menjanjikan, dan hari ini terbongkar sudah sampai di situ saja," lanjutnya.

Ganjar Pranowo mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan bangunan milik Kerajaan Keraton Agung Sejagat sebagai tempat wisata.
Ganjar Pranowo mengungkapkan keinginannya untuk menjadikan bangunan milik Kerajaan Keraton Agung Sejagat sebagai tempat wisata. (Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV)

Kemudian Ganjar menuturkan, akan membiarkan beberapa bangunan dan barang milik Kerajaan Keraton Agung Sejagat.

Nantinya, bangunan tersebut akan diambil oleh desa setempat dan akan dijadikan tempat wisata.

Dalam kesempatan itu, Ganjar menyebutkan akan memberi nama untuk bangunan Keraton Agung Sejagat adalah 'Keraja-rajaan'.

Ganjar menjelaskan, akan merancang ulang dan dibuat semenarik mungkin.

Diharapkan akan menarik wisatawan untuk datang berkunjung.

Selain itu, Ganjar juga mengatakan para wisatawan yang datang diperbolehkan untuk menggunakan baju-baju ala sebuah kerajaan.

"Maka saya bilang ini situsnya tetap aja, nanti diambil oleh desa," jelas Ganjar.

"Terus saya kasih nama 'Keraja-rajaan'. Kalau ada keraja-rajaan, nanti orang bisa wisata, malah jadi tempat wisata menarik."

"Kita desainkan bagus, nanti orang yang datang boleh pakai baju itu," imbuhnya.

Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia.
Raja Keraton Agung Sejagat Toto Santoso dan Sang Ratu, Fanni Aminadia. (Dok Istimewa via Kompas.com)

Pada wawancara itu, Ganjar juga menyebut, terdapat beberapa keinginan yang mungkin akan didapatkan ketika korban bergabung dengan Keraton Agung Sejagat.

Diketahui para pengikut yang menjadi korban, tergiur dengan bujuk rayu Totok dan Fanni yang menyebutkan akan memberikan gaji dalam bentuk mata uang dollar.

Tak hanya itu, para pengikut yang diminta untuk menyetorkan sejumlah uang akan mendapatkan satu jabatan tertentu.

Tiga harapan itu yakni ingin mendapatkan status sosial yang lebih tinggi hingga motif soal ekonomi.

Ganjar juga mengatakan para korban mungkin tergiur dengan pekerjaan yang ada di dalam Kerajaan Keraton Agung Sejagat itu.

Para pengikut yang juga menjadi korban berharap dengan bergabung dengan Keraton Agung Sejagat akan menaikkan tingkatnya dalam bermasyarakat.

"Ada harapan baru yang mungkin dia inginkan, satu mungkin ada status sosial, dua motif ekonomi," terang Ganjar.

"Tiga mungkin dia akan mendapatkan semacam pekerjaan yang ada di sana."

"Sehingga, di masyarakat dia akan lebih terpandang, bisa jadi," imbuhnya.

Keramaian warga saat mengunjungi Kerajaan Keraton Agung Sejagat, pada Selasa (14/1/2020).
Keramaian warga saat mengunjungi Kerajaan Keraton Agung Sejagat, pada Selasa (14/1/2020). (Permata Putra Sejati/Tribun Jateng)

Meski demikian, Ganjar menyayangkan sejumlah masyarakat yang tertipu oleh Totok dan Fanni.

Ganjar menjelaskan, korban memiliki tingkat kemelekan yang rendah.

Sehingga, tidak melakukan pengkajian ulang terkait adanya kerajaan yang bernama Keraton Agung Sejagat.

Ganjar juga mengatakan seharusnya masyarakat dapat bertanya dengan instansi pemerintah terkait adanya kerajaan semacam itu.

"Tapi ini tentu karena literasinya rendah, karena tidak melakukan check dan recheck," jelas Ganjar.

"Tidak bertanya kepada kami mungkin pemerintah," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas