Terkait Korban Keraton Agung Sejagat, Ganjar Pranowo Sebut Ada 3 Motivasi yang Diinginkan
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menyebutkan tiga kemungkinan motivasi dari para pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat yang juga menjadi korban.
Penulis: Febia Rosada Fitrianum
Editor: Pravitri Retno W
![Terkait Korban Keraton Agung Sejagat, Ganjar Pranowo Sebut Ada 3 Motivasi yang Diinginkan](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ganjar-pranowo-tanggapi-terkait-kemunculan-kerajaan-kas.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengungkapkan terdapat tiga motivasi atau harapan yang ingin didapatkan oleh para korban dari Keraton Agung Sejagat.
Hal tersebut disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube Kompas TV, pada Sabtu (18/1/2020).
Diketahui, Keraton Agung Sejagat merupakan sebuah kerajaan yang dibuat oleh Totok Santoso Hadiningrat dan Fanni Aminadia.
Para pengikut yang menjadi korban, tergiur dengan bujuk rayu Totok dan Fanni yang menyebutkan akan memberikan gaji dalam bentuk mata uang dollar.
Tak hanya itu, para pengikut yang diminta untuk menyetorkan sejumlah uang akan mendapatkan jabatan tertentu.
Ganjar menyebut, terdapat beberapa keinginan yang mungkin akan didapatkan ketika korban bergabung dengan Keraton Agung Sejagat tersebut.
![Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo sebut terdapat tiga harapan dari para pengikut Kerajaan Keraton Agung Sejagat yang juga turut menjadi korban.](https://i.imgur.com/upaKf3A.jpg)
Yakni ingin mendapatkan status sosial yang lebih tinggi hingga motif soal ekonomi.
Ganjar juga mengatakan para korban mungkin tergiur dengan pekerjaan yang ada di dalam Kerajaan Keraton Agung Sejagat itu.
Para pengikut yang juga menjadi korban berharap dengan bergabung dengan Keraton Agung Sejagat akan menaikkan tingkatnya dalam bermasyarakat.
"Ada harapan baru yang mungkin dia inginkan, satu mungkin ada status sosial, dua motif ekonomi," terang Ganjar.
"Tiga mungkin dia akan mendapatkan semacam pekerjaan yang ada di sana."
"Sehingga di masyarakat dia akan lebih terpandang, bisa jadi," imbuhnya.
Meski demikian, Ganjar menyayangkan sejumlah masyarakat yang tertipu oleh Totok dan Fanni.
Ganjar menjelaskan, korban memiliki tingkat kemelekan yang rendah.
Sehingga tidak melakukan pengkajian ulang terkait adanya kerajaan yang bernama Keraton Agung Sejagat.
Ganjar juga mengatakan seharusnya masyarakat dapat bertanya dengan instansi pemerintah terkait adanya kerajaan semacam itu.
"Tapi ini tentu karena literasinya rendah, karena tidak melakukan check dan recheck," jelas Ganjar.
"Tidak bertanya kepada kami mungkin pemerintah," lanjutnya.
Dikutip dari Kompas.com, kerajaan ini didirikan di Desa Pogung Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.
Keraton ini dibuat oleh Totok dan Fanni yang diketahui bukan pasangan suami istri.
Totok dan Fanni menetapkan sendiri sebagai seorang raja dan ratu dari Keraton Agung Sejagat.
Diketahui juga untuk para pengikut dari kerajaan ini diwajibkan untuk menyetorkan sejumlah uang.
Jumlah uang bervariasi, antara Rp 3 juta hingga Rp 30 juta.
Penyerahan uang tersebut tergantung dari jabatan yang diinginkan.
Para pengikut tergiur dengan bujuk rayu Totok dan Fanni yang menyebutkan akan memberikan gaji dalam bentuk mata uang dolar.
![Totok tengah naik kuda dan hebohnya Kerajaan Agung Sejagat Purworejo](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/totok-tengah-naik-kuda-dan-kerajaan-agung-sejagat-purworejojpg.jpg)
Fakta lain yang ditemukan adalah atribut seragam yang dipakai oleh para pengikut Keraton Agung Sejagat merupakan hasil rancangan dari Fanni.
Ketika ditangkap oleh pihak kepolisian, Totok mengungkapkan mendapatkan wahyu dari leluhurnya.
Tidak hanya itu Totok juga mengaku dirinya menerima ilham untuk mendirikan Kerajaan Mataram dari Raja Sanjaya keturunan Raja Mataram.
Totok juga mengumpulkan beberapa kartu identitas dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) agar meyakinkan para calon pengikutnya.
Sehingga dianggap memang orang yang terpercaya dan memiliki kekuasaan sebagai raja sebuah kerajaan.
Totok juga menyebarkan paham terkait kerajaannya itu.
Seseorang yang bergabung dengan Keraton Agung Sejagat akan terbebas dari kesengsaraan kehidupan.
![Batu yang diklaim sebagai prasasti Kerajaan Agung Sejagat](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/1jpg.jpg)
Selain itu, Totok menambahkan para pengikutnya nanti akan memiliki perubahan nasib menjadi lebih baik.
Sementara apabila tidak bergabung, akan mendapatkan hal yang berkebalikan.
Kini keduanya telah dijerat dengan Pasal 14 UU RI Nomor 1 tahun 1946 tentang menyiarkan berita atau pemberitaan bohong.
(Tribunnews.com/Febia Rosada Fitrianum, Kompas.com/Riska Farasonalia)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.