Modus Predator Seksual Hasan Gaet Para Korbannya di Tulungagung
Predator seksual anak di Tulungagung, M Hasan (41), menggunakan modus memberi imbalan sejumlah uang saat menggaet 11 orang
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Predator seksual anak di Tulungagung, M Hasan (41), menggunakan modus memberi imbalan sejumlah uang saat menggaet 11 orang anak berstatus pelajar.
Menurut Direktur Ditreskrimum Polda Jatim, Kombes Pol R Pitra Andrias Ratulangie, Hasan terkadang menghadiahi korbannya dengan uang sekitar Rp 150 - Rp 250 Ribu agar meluluhkan hati, calon korbannya.
"Dia membujuk dengan memberikan uang Rp 150 Ribu sampai dengan Rp 250 Ribu," katanya di Halaman Gedung Ditreskrimum Mapolda Jatim, Selasa (20/1/2020).
Sebanyak 11 orang anak yang menjadi korban ternyata masih berstatus sebagai pelajar, dengan kisaran usia 17-18 tahun.
Baca: Para Korban Predator Seksual di Tulungagung Diduga Diumpankan Ke Para Pelaku Lain
Baca: Drama Emosi Anak Kandung ke Ibu Berujung Pukulan Sadis, Sang Kakak Pemicunya, Berakhir di Kepolisian
Baca: Mulan Jameela Bakal Dipanggil Polisi Terkait Kasus MeMiles, Ahmad Dhani Anggap Berlebihan
Hasan tak sulit menemui para calon korbannya, selama ini ia ternyata bekerja sebagai penjaga warung kopi di sebuah kedai di kawasan Desa Krajan Gondang, Gondang, Tulungagung.
Memanfaatkan pekerjaannya itu, ia kerap melirik-lirik beberapa pelanggan laki-laki yang kebanyakan masih berstatus pelajar di warung tersebut.
Setelah berhasil mendekati dan merayu korbannya, ungkap Andrias, Hasan lantas mengajak korban ke rumahnya di kawasan Kelurahan Sembung, Tulungagung.
"Korban yang terkena rayuan diajak pelaku ke rumahnya," pungkasnya.
Sementara itu, Kanit III Asusila Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Jenny Al Jauza mengatakan pelaku sudah menjalankan aksinya itu selama kurun waktu setahun, sejak 2019 awal.
Selama kurun waktu itu, 11 orang korbannya dirudapaksa di dalam rumah, di ruang tamu dan kamar pelaku.
"Kan tadi ada fotonya, ada di sofa, kan ruang tamu, terus ada di kamar," ungkap Jenny.
Pelaku selama ini menempati sebuah petak rumah yang disekat beberapa lapis.
Di sisi kanan dan kiri rumah korban ditinggali oleh sanak familinya.
"Jadi itu tinggal sama saudaranya, kayak dipetak-petak atau sekat. Jadi otomatis orang lain atau saudaranya tidak bisa masuk," pungkasnya.
Jenny mengungkapkan, saat personelnya melakukan serangkaian olah tempat kejadian perkara (TKP) di kediaman pelaku, ternyata ditemukan sejumlah barang bukti.
Seperti alat kontrasepsi, cairan pelicin, beberapa lembar foto-foto pria dalam keadaan vulgar, termasuk kepingan CD video porno genre Gay.
Hasan yang wajahnya ditutup penutup wajah, mengakui perbuatannya itu baru setahun belakangan.
"Cuma satu tahun ini, menuju 2019," kata Hasan.
Ia mengaku memberikan sejumlah uang kepada para korbannya usai 'melayaninya'.
Tapi tak jarang para korban kerap mendatangi Hasan terlebih dulu dengan alasan membutuhkan uang.
Lalu Hasan memberikan sejumlah uang yang diminta korbannya.
Namun dengan imbalan, bahwa mereka harus mau 'melayani' Hasan tatkala nafsunya tak lagi dapat ditahan.
"Mereka datang ke saya butuh uang, terus main mau, kemudian masuk kamar terus dia telanjang," pungkas Hasan. (Luhur Pambudi)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Di Polda Jatim, Predator Anak Sesama Jenis di Tulungagung Ungkap Modusnya Perdaya Para Pelajar