Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Deretan Reaksi Sang Ibu Lihat Rekonstruksi 2 Anaknya Kasus Pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin

Inilah pengakuan dan reaksi Sang Ibu setelah dua anaknya jadi tersangka pembunhan Hakim PN Medan Jamaluddin

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Deretan Reaksi Sang Ibu Lihat Rekonstruksi 2 Anaknya Kasus Pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin
TribunMataram Kolase/ (KOMPAS.COM / DEWANTORO)
Zuraida Hanum, istri sekaligus otak pembunuhan hakim PN Medan Jamaluddin, mendengarkan polisi saat membacakan berita acara rekonstruksi pembunuhan hakim PN Medan, Jamaludin di dalam kamar. Saat rekonstruksi terungkap jika tiga tersangka sempat berdebat karena pembunuhan tidak sesuai skenario sebab wajah korban lebam karena kerasnya dibekap. 

TRIBUNNEWS.COM - Reka ulang adegan pembunuhan Hakim PN Medan, Jamaluddin telah selesai pada rekonstruksi ketiga yang digelar hari ini Selasa (21/1/2020).

Setelah memperagakan adegan-adegan, dua tersangka yakni reza Fahlevi dan Jefri Pratama mendapat kesempatan bertemu sang ibu, Rini Siregar.

Lalu bagaimana reaksi dan pengakuan ibu dua tersangka pembunuhan Hakim Jamaluddin?

Selengkapnya dirangkum Tribunnews.com seperti ini.

1. Pandangan kosong

Diberitakan Tribun Medan, Rini Siregar, ibunda kandung Reza dan ibunda tiri Jefri ini menyambut kedatangan kedua anaknya saat melakukan reka adegan tahap ke tiga, Selasa (21/1/2020).

Sebelum keduanya turun dari mobil polisi, ibunda Reza, terlihat menatap dengan pandangan kosong.

Berita Rekomendasi

Ia yang menggunakan jilbab biru memakai pakaian terusan warna oranye bercorak bunga biru.

Menunggu kedua anaknya yang akan melakukan rekonstruksi tahap terakhir yakni pembakaran barang bukti.

Tersangka Jefri yang dikawal petugas ketemu dengan ibundanya, masuk ke dalam ruang tamu.

Di dalam ruangan yang dindingnya terdapat gambar Ka'bah, pelaku Reza memasuki sepeda motornya.

Reza dan Jefri tiba di rumah dan masuk ke dalam kamar dan membuka baju dan pakaian jaket, sepatu dan memberikan kepada Reza untuk dibakar.

Jefri kemudian menyuruh Reza membakar baju jaket dan sepatu.

2. Usap punggung anak

Setelah melakukan reka adegan, keduanya terlihat di dalam rumah dan duduk bersama ibundanya.

Rini pun mengelus badan belakang kedua anaknya. Ia terlihat memeluk Reza sembari meneteskan air mata.

Pelukan sang ibu membekas kepada keduanya, terlihat abang beradik tersebut kedua matanya berkaca-kaca.

Tidak diketahui pasti apa pembicaraan ketiganya di dalam ruangan tamu rumah Reza.

Sementara Reza terlihat meneteskan air matanya.

3. Tidak percaya

Rini Siregar yang ditemui di kediamannya mengatakan bahwa ia tidak menyangka anaknya itu menjadi pelaku pembunuhan.

"Saya tidak percaya, suruh lah bunuh binatang, pasti gak berani. Karena anak saya orangnya penyayang," ujarnya.

4. Sebut Reza tulang punggung keluarga

Saat ditanya terkait bujukan sang Jefri terhadap Reza, wanita berkerudung biru ini tidak pernah tahu bagaimana pembahasan keduanya.

"Abangnya sering datang ke sini, tapi saya tidak tahu. Apa yang mereka bahas," ungkapnya.

Dengan nada serak, air mata yang jatuh ke pipinya, ia menceritakan bahwa Reza merupakan tulang punggung keluarga.

"Anak saya itu tulang punggung keluarga. Anak saya itu lah yang bertanggung jawab atas kehidupan saya," katanya sembari memohon agar anaknya dihukum seringan mungkin.

5. Minta dihukum ringan

Sementara diberitakan Kompas.comRini meminta anaknya dihukum ringan.

"Saya mohon Reza dikasih hukuman seringan-ringannya. Dia yang bertanggung jawab kepada saya, karena bapaknya sudah tidak ada," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Kasatreksrim Polrestabes Medan AKBP Maringan Simanjuntak mengatakan, rekonstruksi tahap ketiga secara keseluruhan terdapat 6 adegan yang diperagakan pelaku.

Dari rekonstruksi tersebut, diketahui para tersangka menghilangkan barang bukti dengan cara membuang dan membakarnya.

Setelah rekonstruksi, pihaknya akan berkoordinasi dengan kejaksaan untuk penyusunan berkas tahap I.

Lima fakta hasil rekonstruksi

1.Buang mayat Hakim Jamaluddin

Dikutip dari Kompas.com, polisi menggelar rekonstruksi ketiga pembunuhan hakim Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jamaluddin, Selasa (21/1/2020).

"Rekontruksi kali ini kedua eksekutor pembunuh yakni Reza Fahlevi dan Jeffry Pratama memperlihatkan pembuangan mayat Jamaluddin di perkebunan kelapa sawit di Desa Suka Dame, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara," ujar Kasatreksrim Polrestabes Medan AKBP Marigan Simanjuntak.

Marigan menuturkan, secara keseluruhan terdapat enam adegan yang diperagakan pelaku.

2. Buang sarung tangan

"Pelaku membuang sarung tangan yang dipakai untuk eksekusi saat hendak menuju rumah Reza Fahlevi yang terletak di kawasan Simpang Selayang," ujarnya.

3. Bakar baju

Setelah membuang sarung tangan, pelaku Reza membakar baju yang dikenakan saat membuang jasad Jamaluddin.

"Barang-barang yang digunakan untuk eksekusi sudah hilang dengan cara dibuang dan dibakar. Tapi kita mendapatkan saksi yang melihat kedua tersangka keluar dari rumah korban," katanya.

4. Buang handphone

Tak berhenti disitu, saat melintas di Jembatan Namu Rih, Kecamatan Medan Tuntungan, pelaku membuang handphone miliknya.

"Dari atas jembatan mereka membuang handphone ke Sungai Berbatu," ujarnya.

5. Beli sandal jepit

Sementara dikutip dari Tribun Medan, setelah membuang jasad Hakim Jamaluddin di Kutalimbaru dan menghilangkan barang bukti di perkebunan sawit Desa Sukadame dan Desa Namorih, Pancurbatu, kedua pelaku pulang ke rumah.

Jefri Pratama dan Reza Pahlevi singgah ke sebuah warung untuk membeli dua pasang sendal jepit di Kelurahan Ladang Bambu, Kecamatan Medan Tuntungan.

Petugas pun menanyakan alasan Reza membeli sendal jepit.

"Kenapa kok diganti sepatunya dengan sendal?" tanya pertugas.

"Karena enggak ada sendal di rumah," ucap Reza singkat.

Terungkap fakta baru kasus pembunuhan hakim Jamaluddin. Zuraida Hanum yang disebut sebagai otak pembunuhan sempat debat dengan eksekutor.
Terungkap fakta baru kasus pembunuhan hakim Jamaluddin. Zuraida Hanum yang disebut sebagai otak pembunuhan sempat debat dengan eksekutor. (Tribun Medan/RISKI CAHYADI)

Rekonstruksi tuntas

Polda Sumatera Utara bersama dengan Polrestabes Medan kembali melakukan rekontruksi tahap tiga kasus pembunuhan hakim PN Medan Jamaluddin, Selasa (21/1/2020).

Dalam rekontruksi ini, petugas menggelar adegan tersangka melakukan penghilangan barang bukti usai membuang jasad Jamaluddin.

Adapun reka adegan pertama dilakukan di Desa Sukadame di perkebunan sawit, yang mana tersangka Jefri Pratama dan Reza Pahlevi membuang sarung tangan yang dipakai pada saat membuang mayat Jamaluddin.

Kedua pelaku diketahui datang berboncengan ke perkebunan sawit menggunakan sepeda motor.

Diberitakan sebelumnya, rekonstruksi kasus pembunuhan hakim PN Medan, Jamaluddin sudah digelar di beberapa tempat.

Rekonstruksi pertama digelar di mana para pelaku merencanakan pembunuhan di Warunk Everyday dan Coffee Town di Jalan Ngumban Surbakti.

Untuk tahap kedua, rekonstruksi dilakukan di Perumahan Graha Johor hingga di rumah korban di Jalan Aswad, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor.

(Tribunnews.com/Chrysnha/TribunMedan.com/Kompas.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas