Sebelum Jadi Predator, Hasan Mengaku Sempat Dikecewakan Oleh Wanita
Pengakuan predator seksual ini disampaikan di hadapan penyidik Unit III Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - M Hasan (41), gay asal Tulungagung yang ditangkap karena melakukan kekerasan seksual terhadap 11 orang pelajar laki-laki di Tulungagung mengaku pernah jatuh cinta para perempuan.
Pengakuan predator seksual ini disampaikan di hadapan penyidik Unit III Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim.
Kanit III Asusila Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Jatim, AKP Jenny Al Jauza mengungkap kecenderungan seksual berorientasi beda dalam diri Hasan, belakangan muncul saat Hasan menginjak sekira usia 30 tahun.
"Umur 30-an pernah pacaran, dia suka perempuan terus sakit hati," katanya , Selasa (21/1/2020).
"Saya tanyai ya gitu. Dia pernah suka sama cewek, ya suka dia," jelasnya.
Hubungan mereka menjadi rumit, Hasan akhirnya mengalami kondisi traumatik dalam menjalin hubungan dengan wanita.
"Kan gelo (kecewa) akhirnya lari ke laki laki," jelasnya.
Sampai Utang ke Rentenir
Hasan adalah pemilik warung kopi (Warkop) Hasan, di dalam Pasar Burung Desa Beji, Kecamatan Boyolangu.
Laki-laki gemulai ini kesehariannya dipanggil Siti oleh para pedagang di Pasar Burung ini.
Dari kegiatan yang dibagikan lewat media sosial, laki-laki gemulai ini adalah pegiat anti AIDS di Tulungagung.
Namun di kalangan pedagang di Pasar Burung, Hasan sosok yang sederhana.
Biasanya sebelum pulang ke rumahnya di Kelurahan Sembung, Kecamatan Tulungagung, Hasan menyempatkan diri mencari rumput di area Monumen Mastrip, yang ada di sisi selatan pasar ini.
“Bilangnya dia punya kelinci. Makanya setiap mau pulang dia cari rumput dulu,” ujar seorang pedagang pasar burung.