Kapal TKI Ilegal Karam di Perairan Riau, Diduga Akibat Kelebihan Muatan
Terungkap penyebab kapal karam karena kapal yang mereka tumpangi kelebihan muatan dan kapal dihantam ombak besar.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, BENGKALIS - 10 penumpang kapal TKI Ilegal yang karam di Perairan Riau sudah diperiksa polisi di Polsek Rupat, dan dari keterangan penumpang terungkap penyebab karamnya kapal.
Hingga kini, 10 penumpang yang selamat sudah berada di Polsek Rupat dan sedang menjalani pemeriksaan, dan usai pemeriksaan akan diserahkan ke Dinas Sosial.
Sementara itu, pencarian 9 penumpang lainnya yang masih hilang sedang dilakukan tim gabungan.
Sepuluh orang korban kapal karam di perairan Rupat Utara Bengkalis sampai pagi tadi masih berada di Polsek Rupat.
Kesepuluh orang ini dalam keadaan sehat.
Hal ini diungkap Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto pada Jumat (24/1/2020) pagi.
Menurut dia rencana korban akan segera dipulangkan ke daerah masing masing.
"Kita masih menunggu pihak Dinas Sosial menjemput sembilan korban WNI ini. Nantinya pihak Dinas Sosial yang akan menjemput mereka," kata dia.
Sementara satu orang dari WNA Bangladesh akan dikirimkan nantinya pihak Imigrasi.
Rencananya akan dideportasikan ke negara asalnya.
Pihak Imigrasi Bengkalis membenarkan adanya WNA Bangladesh menjadi korban kapal karam tersebut.
Saat ini WNA tersebut masih ditangani pihak Kepolisian.
"WNA masih ditangani pihak Kepolisian, kita masih berkoordinasi dengan Kepolisian saat ini," jawab Kepala Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bengkalis Dimas Pramudito singkat melalui aplikasi Whatsapps.
Baca: 2.258 Wisatawan Tiongkok Berkunjung ke Riau, Dinkes Belum Temukan Kasus Virus Corona
Baca: Malaysia Ikut Bantu Pencarian 9 TKI Ilegal yang Hilang di Perairan Riau
Sementara itu, terkait jasad yang berhasil ditemukan, sejak sore kemarin sudah dibawa ke Dumai.
Saat ini berada di RSUD Dumai.
"Untuk identitasnya belum diketahui berhasil identifikasi. Bagi masyarakat yang merasa kehilangan pihak keluarga yang ingin berangkat ke Malaysia bisa langsung datang ke RSUD Dumai. Untuk memastikan apakah pihak keluarganya atau tidak yang berhasil kita temukan," terang Kapolres Bengkalis.
Hasil pemeriksaan korban dan keterangan penumpang selamat ini, terungkap penyebab kapal karam karena kapal yang mereka tumpangi kelebihan muatan dan kapal dihantam ombak besar.
"Keterangan mereka yang kita periksa kapal yang ditumpangi ini pengakuannya kebanyakan muatan, dan dihantam ombak besar," tandasnya.
Lanjutkan Pencarian
Tim Search and Rescue (SAR) gabungan kembali melanjutkan pencarian terhadap korban kapal karam di perairan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, Jumat (24/1/2020) ini.
Sampai pada hari ini, 9 orang korban penumpang kapal nahas yang diduga adalah TKI ilegal, masih dinyatakan hilang.
Pada Kamis sore kemarin, 1 orang korban berhasil ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Jasadnya mengapung di laut.
Diketahui, jumlah penumpang kapal keseluruhan sebanyak 20 orang.
Baca: Satu dari 10 Korban Kapal TKI Tenggelam Ditemukan Tewas, Tim Lanjutkan Pencarian Hari Ini
Baca: Kisah Pilu Bupati Pelalawan, Terpaksa Gendong Jenazah Anaknya karena Tak Mampu Sewa Ambulans
Tim SAR gabungan yang melakukan pencarian, terdiri dari unsur Basarnas, TNI AU, TNI AL, Polair, dan juga tim SAR dari Malaysia.
"Untuk hari ini, tim SAR dari Malaysia ikut membantu melakukan pencarian di wilayah perairannya. Mengingat lokasi kejadian juga dekat perbatasan Indonesia dan Malaysia," sebut Kepala Basarnas Pekanbaru, Ishak, Jumat (24/1/2020).
Dia memaparkan, personel gabungan yang dikerahkan untuk pencarian hari ini, jumlahnya mencapai 120 orang.
Tim SAR Indonesia, mengerahkan helikopter Super Puma H-3216, Kapal Negara (KN) 218 Dumai, dan Rigit Inflatable Boat (RIB).
Sementara tim SAR Malaysia, melakukan pencarian dengan satu unit helikopter, dan Rigit Inflatable Boat (RIB).
Pola pencarian, masih menggunakan metode penyisiran, baik di laut maupun udara.
Tim gabungan pencarian korban Kapal TKI Ilegal yang karam di perairan Rupat Utara Kembali di lanjutkan.
Pencarian dimulai sejak jam delapan pagi pada Jumat (24/1/2020) pagi.
Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto memimpin upaya pencarian di hari kedua.
Menurut Kapolres pencarian masih dilakukan di sekitaran lokasi kapal karam.
"Pagi ini kita sudah di lapangan melakukan penyisiran di sekitar lokasi kapal karam," ungkap Sigit.
Menurut dia, kondisi di laut perairan Rupat Utara saat ini ombak cukup tinggi.
Baca: Basarnas Sisir Perairan Rupat Utara Cari 10 Korban Kapal TKI yang Karam di Perairan Riau
Baca: Kapal Pengangkut TKI Tenggelam di Pulau Rupat, 5 dari 10 Korban Selamat Diperiksa Polisi
Namun belum menganggu upaya pencarian yang dilakukan.
"Ombak sekarang di sini cukup tinggi, tapi belum menganggu pencarian yang kita lakukan," terangnya.
Sejauh ini hingga petang semalam baru satu korban yang berhasil di temukan.
Jasad korban tersebut sudah dievakuasi ke RSUD Dumai.
Sampai saat ini indentitas jasad belum berhasil di identifikasi.
Masih berada di RSUD Bengkalis.
Bagi masyarakat yang merasa kehilangan pihak keluarga yang ingin berangkat ke Malaysia bisa langsung datang ke RSUD Dumai.
Untuk memastikan apakah pihak Keluarganya atau tidak yang berhasil kita temukan.
Satu Jenazah Ditemukan
Penyisiran lokasi karamnya kapal TKI Ilegal oleh tim gabungan dari Kepolisian dan Basarnas mulai membuahkan hasil.
Tim gabungan menjelang siang menemukan satu korban kapal karam disekitar lokasi penyisiran.
Korban yang ditemukan sudah meninggal dunia dan mengapung di perairan Rupat Utara.
Hal ini diungkap Kapolres Bengkalis AKBP Sigit Adiwuryanto kepada Tribunpekanbaru.com pada Kamis (23/1/2020) siang.
Kondisi korban saat ditemukan sudah tidak mengenakan life jaket, menggunakan celana biru pendek dan baju merah.
"Menjelang siang tadi kita temukan jenazah mengapung di perairan. Penemuan jenazah oleh kapal Basarnas, kemudian kita lansir untuk evakuasi ke Rupat Utara," terangnya.
Selain jenazah, tim gabungan juga menemukan barang lain diperairan tidak jauh dari jenazah.
Barang yang ditemukan berupa life jaket sebanyak dua unit.
"Dua life jaket kita temukan juga tadi diperairan Rupat Utara, jenazah dan barang yang kita temukan ini kita bawa ke Rupat Utara terlebih dahulu. Rencananya jenazah akan di bawa ke Dumai nantinya melalui jalur darat, karena di Puskesmas Rupat Utara tidak memiliki tempat penyimpanan jenazah.
Kepala Basarnas Pekanbaru Ishak menambahkan, satu orang korban ditemukan, hanya saja identitasnya belum diketahui.
Saat ini masih proses evakuasi dari air ke daratan.
Kondisinya sudah meninggal dunia.
Lanjut Ishak, maka sampai saat ini, korban yang masih dinyatakan hilang, jumlahnya 9 orang.
Disinggung soal kronologis kejadian, Ishak mengaku dirinya tidak tahu persis.
Terkait itu merupakan wewenang dari aparat kepolisian.
"Tujuan dari mana ke mana, krologisnya seperti apa. Mungkin bisa ditanyakan ke kepolisian," ucapnya.
Hanya saja dipaparkan Ishak, informasi awal kejadian ini, disampaikan oleh nelayan setempat yang sedang mencari ikan.
"Lokasinya sebelah timur laut Pulau Rupat, tidak jauh dari pesisir. Sekitar 6 sampai 7 mil," ungkapnya.
Sepuluh korban kapal TKI Ilegal yang karam diperairan Rupat Utara berhasil diselamatkan tim Basarnas Pekanbaru Pos Dumai, Rabu (23/1) malam tadi.
Korban yang selamat langsung di bawa ke Rupat Utara dan saat ini masih berada di Polsek Rupat Utara.
Hal ini diungkap Kapten kapal Basarnas Pekanbaru pos Dumai Leni Tadika, Kamis (23/1) pagi.
Menurut dia, saat ini mereka masih melakukan pencarian, masih ada sebanyak sepuluh orang yang belum ditemukan.
Korban selamat berasal dari berbagai provinsi, baik Sumatera maupun dari Pulau Jawa.
Berikut nama korban yang berhasil di selamatkan dari data Basarnas :
1. Nama : Een Saputra
Umur : 30 Tahun
Agama: Islam
Alamat: Dusun Petua Desa Lhok Medang Ara Prov. Aceh
2. Nama : Mariska Sari
Umur: 30 tahun
Agama : Islam
Alamat : Pemalang Prov Jawa Tengah
3. Nama : Abdullah Faiz
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Amplas Medan
4. Nama : Doni Siregar
Umur : 25 Tahun
Agama : Kristen
Alamat : Kampung Lalang Medan
5. Nama : Rudiansah
Umur : 25 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Kampung Mesjid Rantau Prapat
6. Nama : Sumon
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Bangladesh
7. Nama : Uli Handayani
Umur : 39 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Simpang Padang Langkat
8. Nama : Fitria
Umur : 40 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Air Joman Kisaran
9. Nama : Herman
Umur : 29 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Kampung Seroja Batubara
10.Nama:Abib
Umur :28 thn
Agama: Islam
Alamat: Kota Jambi.
Sementara itu, 9 penumpang kapal TKI Ilegal yang masih hilang belum bisa dipastikan masih hidup ataukah sudah meninggal.
9 penumpang kapal TKI Ilegal yang karam diperkirakan masih berada di dalam laut sekitar Perairan Rupat Utara, Bengkalis, Riau.
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul TERUNGKAP Penyebab Kapal TKI Ilegal Karam di Perairan Riau, Ini Pengakuan dan Keterangan Penumpang