Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap, Prasasti Keraton Agung Sejagat Bukan Hasil Ukiran Empu Wijoyo Guno

Prasasti berbentuk batu berukuran 1,5 meter itu terdapat di sekitar Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Terungkap, Prasasti Keraton Agung Sejagat Bukan Hasil Ukiran Empu Wijoyo Guno
TribunNewsmaker.com Kolase/ TRIBUNJATENG/Permata Putra Sejati/IST/Facebook
Kisah di Balik Batu Prasasti Keraton Agung Sejagat, Tak Bersejarah, Desain Ukiran Jiplak dari Google 

TRIBUNNEWS.COM -- Asal muasal prasasti Keraton Agung Sejagat akhirnya terungkap.

Prasasti berbentuk batu berukuran 1,5 meter itu terdapat di sekitar Keraton Agung Sejagat di Desa Pogung, Jurutengah, Kecamatan Bayan, Purworejo.

Menurut pernyataan Humas Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Iskandar Fitriana, mengatakan bahwa prasasti itu hanya batu biasa dan tak terbukti seperti klaim yang disampaikan Keraton Agung Sejagat.

"Ya bisa dicek kok kalau palsu. Batunya itu diambil dari lereng gunung karena dari beberapa batu yang sebelumnya kita temukan mempunyai kontur batu sama yang seakan-akan dinyatakan sebagai batu bersejarah," jelas Iskandar di Mapolda Jateng, Kamis (23/1/2020), dikutip dari Kompas dalam artikel "Prasasti Keraton Agung Sejagat Hanya Batu Biasa, Desainnya Dicari di Google".

Batu prasasti pun ternyata bukan hasil ukiran Empu Wijoyo Guno, melainkan dikerjakan oleh pemahat batu langganan Totok Santoso.

Baca: Asal Usul Prasasti Kraton Agung Sejagat Terungkap, Sengaja Dibuat Toto Dengan Desain dari Internet

Baca: Deretan Pengakuan Petinggi Sunda Empire, Tak Rekrut Manusia hingga Mampu Hentikan Nuklir

Baca: Ganjar Ingin Eks Keraton Agung Sejagat Jadi Desa Wisata: Sayang Kalau Ditiadakan, Sudah Terkenal

Bahkan, desain ukiran di batu tersebut rupanya hasil jiplakan dari pencarian di Google.

"Toto mengakui bahwa ukiran tersebut memang dijiplak dari internet. Ia menggabungkan beberapa simbol agar batu itu seolah-olah batu temuan bersejarah," kata Iskandar.

BERITA TERKAIT

Sebagai informasi, ukiran gambar dan tulisan jawa pada batu tersebut diketahui mempunyai makna filosofis yang dalam yakni Bumi Mataram Keraton Agung Sejagat.

Sedangkan untuk kata Mataram sendiri mempunyai arti alam jagat bumi yang merupakan mata rantai manusia.

Proses pengerjaanya pun terbilang cukup singkat yakni hanya memerlukan waktu dua pekan.

Kebohongan lain Keraton Agung Sejagat

Sebelumnya, Totok Santoso Hadiningrat secara terang-terangan membongkar kebohongannya soal Keraton Agung Sejagat.

Pria yang mengklaim sebagai raja Keraton Agung Sejagat ini mengaku telah berbohong kepada para pengikutnya, seperti dilansir dari Kompas.com dalam artikel 'Raja Keraton Agung Sejagat Minta Maaf, Akui Buat Kerajaan Fiktif'.

Totok juga meminta maaf atas penipuan yang telah dilakukannnya.

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas