Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fakta Baru Ayah di Trenggalek Cabuli 2 Putri Kandung, Anaknya Harus Menjalani Perawatan Medis

Pelaku melakukan berbagai upaya paksaan, agar korban tidak melawan ketika dilakukan persetubuhan.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fakta Baru Ayah di Trenggalek Cabuli 2 Putri Kandung, Anaknya Harus Menjalani Perawatan Medis
News Law
ILUSTRASI - Seorang pria di Tasikmalaya diamuk massa karena diduga memperkosa balita 16 bulan. 

TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Fakta baru kasus persetubuhan ayah terhadap dua putri kandung di Trenggalek Jawa Timur, ditemukan fakta baru.

Dalam penyelidikan lanjutan terhadap tersangka inisial HM (51), diketahui sudah menyetubuhi putri pertamanya berinisial Bunga (kakak) sebanyak 4 kali.

“Dalam pemeriksaan sebelumnya, tersangka mengaku menggauli Bunga (kakak) satu kali di tahun 2018,” terang Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak melalui sambungan telepon (24/01/2020).

Polisi juga mendapat keterangan baru daru tersangka, bahwa Bunga menolak ajakan HM (51) untuk berhubungan badan sebanyak 3 kali.

Baca: Duh, Pria Ini Gauli Dua Putri Kandungnya di Trenggalek, Berikut Faktanya

Dilakukan di samping cucu

Dalam hal ini, pelaku mengakui semua perbuatannya, telah hendak mencoba menyetubuhi Bunga sebanyak 7 kali.

"Pelaku 3 kali ditolak oleh Bunga, atas ajakan berhubungan badan,” terang AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Berita Rekomendasi

Yang lebih mengejutkan lagi, pelaku HM (ayah) menggauili puti pertamanya Bunga, di samping cucu pelaku, yakni anak kandung bunga yang masih balita.

Aksi bejat tersebut dilakukan oleh pelaku pada malam hari.

"Pernah, pada saat menggauli bunga, cucunya menangis, dan tersangka keluar dari kamar,” terang AKBP Jean Calvijn Simanjuntak.

Paksa dua putri kandung karena birahi

Selain kepada Bunga, dalam pemeriksaan lanjutan juga ditemukan fakta baru, bahwa tersangka HM telah menyetubuhi Mawar (adik) sebanyak 4 kali.

Dalam pengakuan sebelumnya, tersangka menyetubuhi Mawar sebanyak 3 kali, dalam rentang waktu Tahun 2017 hingga 2018.

"Pertama penyidikan mengaku sebanyak tiga kali. Namun, setelah dilakukan penyidikan estafet kami lakukan, pengakuannya empat kali," tutur AKBP Jean Calvijn.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas