Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terendam Banjir Setinggi 70 Cm, Jalan Raya Dayeuhkolot-Baleendah Tak Bisa Dilewati Kendaraan

Hingga kini Jalan Raya Dayeuhkolot yang mengarah ke Baleendah tidak bisa dilewati kendaraan, begitu juga sebaliknya karena terendam banjir

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Terendam Banjir Setinggi 70 Cm, Jalan Raya Dayeuhkolot-Baleendah Tak Bisa Dilewati Kendaraan
Tribun Jabar/Lutfi Ahmad Mauludin
Jalan raya Dayeuhkolot ketinggian air sekitar 60-70 centimeter, namun di dalam gang di daerah tersebut kedalaman air hingga sekitar 1,5 meter. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Hingga kini Jalan Raya Dayeuhkolot yang mengarah ke Baleendah tidak bisa dilewati kendaraan, begitu juga sebaliknya karena terendam banjir.

Jalan Raya Dayeuhkolot-Baleendah kini berubah seperti sungai berkedalaman sekitar 70 cm.

Selain itu pertokoan di daerah tersebut tidak bisa beroperasi seperti biasanya karena turut terendam banjir.

Di jalan raya Dayeuhkolot ketinggian air sekitar 60 hingga 70 centimeter, namun di dalam gang di daerah tersebut kedalaman air hingga sekitar 1,5 meter.

Sedangkan di pertokoan yang berada di bawah Masjid As-Sofia, ketinggian aikr sekitar 30 cm.

Dalam rangka rangkaian giat Aman Nusa II , Satuan Brimob Polda Metro Jaya mengadakan kegiatan, penanaman pohon di Bantaran Kali Ciliwung, pembersihan kali ciliwung (Rute cawang - kp pulo), Test drive Perahu Sakunar ( Perahu dayung ) andalan Satbrimob PMJ untuk antisipasi banjir di wilayah Jakarta untuk kampung yg terendam banjir khususnya gang kecil, Jumat (24/1/2020) di Jakarta. Hadir dalam kegiatan ini diantaranya: Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Pol  Deonijiu De Fatima SIK, SH
, Kapolres Jaktim, Wadansat Brimob PMJ
, Para Komandan Batalyon Jajaran Satbrimob PMJ, Ketua Bhayangkari cabang Brimob Metro Jaya dan Ketua Ranting  Bhayangkari Cabang Brimob Metro Jaya. 
TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO
Dalam rangka rangkaian giat Aman Nusa II , Satuan Brimob Polda Metro Jaya mengadakan kegiatan, penanaman pohon di Bantaran Kali Ciliwung, pembersihan kali ciliwung (Rute cawang - kp pulo), Test drive Perahu Sakunar ( Perahu dayung ) andalan Satbrimob PMJ untuk antisipasi banjir di wilayah Jakarta untuk kampung yg terendam banjir khususnya gang kecil, Jumat (24/1/2020) di Jakarta. Hadir dalam kegiatan ini diantaranya: Dansat Brimob Polda Metro Jaya Kombes Pol Deonijiu De Fatima SIK, SH , Kapolres Jaktim, Wadansat Brimob PMJ , Para Komandan Batalyon Jajaran Satbrimob PMJ, Ketua Bhayangkari cabang Brimob Metro Jaya dan Ketua Ranting Bhayangkari Cabang Brimob Metro Jaya. TRIBUNNEWS.COM/IST/FX ISMANTO (TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/FX ISMANTO)

Menurut seorang pedagang yang tokonya turut terendm, Supatno (68) air mulai menggenangi Jalan Raya Dayeuh Kolot sore kemarin.

"Dari kemarin malam jalan sudah tidak bisa dilewati kendaraan," ujar Suparno, di Jalan Raya Dayeuhkolot, Minggu (26/1/2020) pagi.

BERITA REKOMENDASI

Suparno mengatakan, dengan adanya banjir ia dan pedagang lainnya terpaksa tidak berjualan.

Baca: Atasi Banjir Underpass Kemayoran, Pihak Pengelola Bersinergi dengan Pemprov DKI dan Kementerian PUPR

Baca: Terendam Sejak Jumat, Underpass Gandhi Kemayoran Belum Surut Hingga Sabtu Petang

Menurutnya toko atau kios yang ada di bawah masjid yang terendam banjir berjumlah lebih dari 300, belum ditambah toko yang tepat berada di Jalan Raya Dayeuhkolot.

"Kalau barang-barang aman karena sudah disimpan di tempat yang tinggi, hanya kalau banjir begini tidak berjualan," ujar dia.

Memang kalau dipaksakan, kata Suparno, ia dan pedagang lainnya bisa membuka tokonya.

"Tapi kalau banjir gini meski buka toko siapa yang mau beli. Kalau hari-hari biasa bisa mendapat uang Rp 750 ribu per harinya, kalau banjir ya nol rupiah," ujarnya sambil sedikit tersenyum.


Suparno berharap, pemerintah bisa mengatasi banjir yang kerap merendam Dayeuhkolot.

"Inginnya gak ada banjir lagi, sehingga aktivitas tidak terganggu," kata dia.

Selain itu seorang warga yang tinggal di Jalan Kaum Dayeuhkolot, Ade Sarbini (70) mengatakan air yang mulai menggenang pemukimannya sejak sore hari.

"Sama dengan di jalan ini (Jalan Raya Dayeuhkolot) hanya bisa dibilang di sana (kampungnya) lebih dulu karena lebih rendah," kata dia.

Ade mengatakan, ketinggia air yang menggenang rumahnya mencapai sekitar 1,5 meter.

"Jadi lebih dalam yang di rumah karena posisinya lebih rendah," ucapnya.

Dari pantauan tribun kendaraan yang bisa melewati genangan air di Jalan Raya Dayeuhkolot hanya delman dan Perahu. Namun bebera pa orang juga terlihat melewatinya dengan berjalan kaki.

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Jalan Raya Dayeuhkolot-Baleendah Berubah Jadi Sungai, Kendaraan Tak Bisa Lewat

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas