Diduga Maling Helm, Lutfi Tewas Dihakimi Massa, Keluarganya Tidak Terima, Ini yang Dilakukan
Terduga pelaku pencurian helm di Kuta yang diamankan warga lalu dihakimi massa hingga meninggal dunia kini berbuntut panjang.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Terduga pelaku pencurian helm di Kuta yang diamankan warga lalu dihakimi massa hingga meninggal dunia kini berbuntut panjang.
Identitas terduga pelaku yang meninggal tersebut yakni Muhamad Lutfi (25)
Kini pihak keluarga melaporkan dugaan penganiayaan hingga mengakibatkan kematian korban.
Laporan keluarga dari Lutfi terhadap pengeroyokan tersebut diterima SPKT Polsek Kuta pada tanggal 25 Januari 2020 lalu.
Dengan nomor laporan LP-B/36/I/2020/res dps/sek kuta, tanggal 25 januari 2020.
Mengenai dugaan awal dugaan Lutfi melakukan pencurian dari hasil pemeriksaan saksi-saksi didapatkan bahwa pada hari Jumat 24 Januari 2020 sekira pukul 12.30 WITA terduga pelaku Lutfi datang dan memarkir motor Yamaha R15 di depan Paddys Bar.
Selanjutnya, Lutfi berjalan kaki menuju arah Monumen Ground Zero dan masih menggunakan Helm warna putih merk KYT.
Setelah sampai di seputaran monumen Ground Zero tepatnya di samping Apotik Guardian, terduga pelaku minta korek api ke saksi atas nama I Nengah Nebel.
Pada saat saksi akan memberikan korek, terduga pelaku menolaknya, dan mengatakan akan mengambil korek api di bawah jok sepeda motornya sendiri.
Namun jok sepeda motor yang dimaksud adalah punya orang lain karena jok sepeda motor terkunci terduga pelaku mencoba untuk membukanya namun tidak berhasil.
Lalu terduga pelaku menaruh jaket di atas sepeda motor tersebut dan langsung mengambil helm yang ada kemudian memakainya dengan kondisi terduga pelaku masih menggunakan helmnya sendiri.
Karena kondisi tersebut, terduga pelaku diamankan warga atas tuduhan mencuri helm.
Diamankannya terduga pelaku membuat masyarakat berdatangan dan karena terduga pelaku tidak bisa diajak komunikasi lancar serta mencoba melarikan diri.
Ditambah isu bahwa terduga pelaku adalah pencuri sepeda motor, masyarakat menjadi emosi kemudian melakukan pemukulan sampai Lutfi tidak sadarkan diri.