Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kronologi Imigran Asal China Gagal Diselundupkan ke Australia, Kini Terdampar di Perairan Rote Timur

Kronologi Imigran Asal China Gagal Diselundupkan ke Australia, Kini Terdampar di Perairan Rote Timur

Editor: anugerahtesa
zoom-in Kronologi Imigran Asal China Gagal Diselundupkan ke Australia, Kini Terdampar di Perairan Rote Timur
POS KUPANG/ISTIMEWA
Imigran China gagal ke Australia 

TRIBUNNEWS.COM - Enam Warga negara China gagal diselundupkan dan menyeberang ke Australia. Setelah kapal Indah Jaya yang mereka gunakan ditangkap oleh Angkatan Laut Australia (Australian Coast Guard) pada 24 Januari 2020, mereka dihalau untuk kembali ke perairan Indonesia dengan menggunakan kapal yang digantikan oleh Australian Coast Guard. 

Mereka diamankan Satuan Polair, Polres Rote Ndao dan Pos AL Papela setelah perahu yang mereka tumpangi terdampar di Perairan Laut Desa Faifua Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao pada Selasa (28/1/2020) pagi. 

Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo melalui Kasubbag Humas Aipda Anam Nurcahyo, S.I.P kepada POS-KUPANG.COM pada Rabu (29/1/2020) mengatakan, saat terdampar di Perairan Rote Timur itu, kapal yang mereka tumpangi tersebut kehabisan bahan bakar. 

Pengamanan itu, jelas Anam, berawal dari laporan nelayan asal Kecamatan Rote Timur pada Selasa (28/1/2020) sekira pukul 05.30 Wita kepada anggota Sat Polair Polres Rote Ndao, Aipda Nefri Tallo. Saat sedang memancing di perairan laut Piakakoli, Desa Faifua, Kecamatan Rote Timur, Kabupaten Rote Ndao, ia melihat adanya kapal kayu asing yang terdampar di perairan laut Piakakoli.

Dari informasi tersebut, Aipda Nefri Tallo bersama dengan dua rekan anggota mengecek langsung ke lokasi terdamparnya kapal di perairan laut Piakakoli, Desa Faifua, Kecamatan Rote Timur. Dari hasil pengecekan di lokasi, terdapat 6 orang WNA asal China dan 2 orang ABK asal WNI yang berada di dalam kapal. 

WNA asal China tersebut terdiri dari Hang Yongsheng (No.Passport : EF2566911), Han Baolin (No.Passport : E47054173), Cui Hengguo (No.Passport : EH5560504)  Chu Kaishan (No.Passport : EH5560510), Wang Shisen (No.Passport : EH5560502) dan Fan Shenghong (No.Passport : EG1061989). Mereka berasal dari Provinsi Jiangsu China. Sementara itu, dua orang Warga Negara Indonesia yang menjadi ABK Kapal adalah Mardan yang berasal dari Probolinggo Jawa Timur dan Aba dari Adonara Flores Timur NTT. 

Berdasarkan pengakuan dari Mardan dan Aba, awalnya mereka dihubungi oleh Ahmad Nur via telepon pada Senin, 13 Januari 2020 untuk berangkat dan bertemu dirinya di Surabaya. Saat itu, Mardan berada di Probolinggo dan Aba yang berada di Malang. 

BERITA REKOMENDASI

Sesampainya di Surabaya pada Selasa, 14 Januari 2020,Mardan dan Aba bertemu dengan Ahmad Nur bersama dua orang rekannya. Selanjutnya mereka kemudian berangkat menuju Kupang menggunakan pesawat Lion Air. Mardan dan Aba menginap di Hotel Royal setelah tiba di Kupang. 

Saat itu, menurut mereka berdua, Ahmad Nur memanggil mereka untuk bekerja sama membawa enam orang WNA asal China ke titik koordinat yang telah ditentukan pada satelit GPS yang sudah tersedia di perahu yang telah disiapkan Ahmad Nur. Lokasi titik koordinat tersebut tepatnya berada di perairan pulau Asmoro (pulau pasir) Australia.

HALAMAN SELANJUTNYA>>>>

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas