Sebelum Ditemukan Tewas Bersimbah Darah, Mardiyana Cerita Dirinya Kerap Diancam akan Dibunuh
Korban pernah sempat hampir digorok oleh terduga pelaku di Jalan Rajawali tetapi aksi itu digagalkan anak korban yang pertama
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Firman Rachmanudin
TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Warga bernama Putri yang merupakan tetangga korban diduga pembunuhan di Jalan Petemon Barat 1H surabaya itu menceritakan ulang curhat Mardiyana semasa hidup, dalam kasus wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya.
Korban pernah beberapa kali diancam dan hendak dibunuh oleh terduga pelaku bernama Abdus Salam, eks suami siri.
Menurut Putri, kejadian itu terjadi sekitar akhir tahun 2019.
Korban pernah sempat hampir digorok oleh terduga pelaku di Jalan Rajawali tetapi aksi itu digagalkan anak korban yang pertama.
"Korban sempat bercerita kalau hampir mau dibunuh di Jalan Rajawali. Tapi untung di lerai sama anaknya yang laki-laki itu," kata Putri.
Baca: Surabaya Geger, Janda Menjerit Histeris Saat Kos Dimasuki Pria, Saksi Sebut Korban Sempat Istighfar
Baca: FAKTA Pria Surabaya Tewas karena Loncat dari Jembatan Layang, Sempat Titip Pesan Terakhir ke Adik
Percobaan pembunuhan itu juga dilakukan oleh terduga pelaku kembali tepat di depan gang rumah kos korban.
"Saat itu, korban sempat ditabrak hingga kepala bagian belakangnya itu bocor (luka). Ya sama suami sirinya itu," lanjut Putri.
Sementara itu, warga setempat resah jika terduga pelaku datang ke rumah kos korban lantaran selalu membawa senjata tajam.
"Ya orang-orang pada takut karena selalu bawa senjata tajam," tandasnya.
Sebelumnya, isak tangis dua anak Mardiyana dan keluarganya pecah ketika jenazah janda 45 tahun yang tewas dengan luka bacok di tubuhnya itu dievakuasi petugas.
Keluarga tak kuasa, menahan tangis lantaran wanita tewas bersimbah darah di rumah kos Surabaya ini dikenal sebagai pribadi yang baik.
Baca: Polisi di Bantaeng yang Tertangkap Basah Tiduri Istri Orang Tengah Hamil 7 Bulan Teracam Dipecat
Baca: Modus Pria Bawa Kabur Motor Gadis 19 Tahun, Diiming-imingi SIM Gratis dan Nonton Bioskop
Meski hidup sendiri, korban dikenal gigih dalam mencari nafkah untuk keempat putra putrinya.
"Korban tinggal disini dengan dua anaknya satu sudah SMA dan satunya SMP. Sementara dua lainnya dititipkan ke neneknya di Mojokerto," kata Suli warga sekitar.