Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Siswa SD Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan di Hutan, Diduga Korban Pengeroyokan Sejumlah Pria

Polisi menduga kuat, jasad siswa SD di bawah jembatan di Mojokerto akibat dikeroyok segerombolan pria.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Siswa SD Ditemukan Tewas di Bawah Jembatan di Hutan, Diduga Korban Pengeroyokan Sejumlah Pria
KOMPAS.COM/DOK. POLRES MOJOKERTO KOTA
Petugas dari Polres Mojokerto Kota, melakukan identifikasi dan evakuasi terhadap jenazah bocah SD yang ditemukan di bawah jembatan Sungai Kedung Ungkal, di tepi hutan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (30/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, MOJOKERTO - Warga di Mojokerto digemparkan dengan penemuan sesosok mayat seorang anak.

Mayat tersebut ditemukan warga di bawah jembatan kawasan hutan jati Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mojokerto

Polisi menduga kuat, jasad siswa SD di bawah jembatan di Mojokerto akibat dikeroyok segerombolan pria.

Jasad siswa SD itu diketahui bernama Ardyo Wiliam Oktavianto (13). Lokasi hutan jati penemuan mayat tersebut sekitar 15 kilometer dari rumahnya.

Dugaan pembunuhan terhadap Ardyo itu diperkuat adanya luka akibat benda tumpul di bagian kepala belakang sebelah kiri.

Baca: Pengakuan Wartawan yang Babak Belur Dikeroyok Calo di Satpas SIM Daan Mogot

Baca: Jasad Siswi SMP Ditemukan di Gorong-gorong Setelah 4 Hari Hilang, Wajahnya Sulit Dikenali

Baca: Hilang 5 Hari, Mayat Siswi Pelajar di Tasikmalaya Ditemukan di Gorong-Gorong Depan Sekolah

Menurut keterangan polisi, pelaku pembunuhan diduga pria yang jumlahnya lebih dari satu orang di wilayah Kabupaten Mojokerto.

Jasad korban sengaja dibuang di bawah jembatan ke dasar sungai untuk menghilangkan jejak.

Berita Rekomendasi

Apalagi, di lokasi kejadian tidak ditemukan bercak darah.

Ketika ditemukan warga setempat kondisi jasad siswa SD itu masih mengenakan pakaian lengan panjang warna gelap dan celana pendek warna abu-abu.

Jasad korban dalam kondisi tertelungkup dan sebagian kepalanya terbenam ke dalam lumpur sungai.

Ardyo merupakan pelajar kelas IV SD. Bocah ini berasal dari Desa Ketemas Dungus, Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.

Jasadnya telah di outopsi oleh dokter forensik Polda Jatim di RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso Surabaya, Kamis (30/1/2020) sekira pukul 21.30 WIB.

"Kemarin sudah dilakukan outopsi terhadap jenazah korban, untuk hasilnya kita masih belum dapat semoga hari ini sudah ada," ujar Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Bogiek Sugiyarto saat dikonfirmasi Surya.co.id, Jumat (31/1/2020).

Ia mengatakan, pihaknya belum dapat menyampaikan terkait kepastian penyebab kematian korban apakah terindikasi korban pembunuhan.

Hasil outopsi diupayakan secepatnya bisa diperolehnya untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut.

"Sementara mungkin arahnya ke pembunuhan tapi kita harus melihat hasil outopsi untuk memperkuat asumsi dugaan tersebut," ungkapnya.

Apakah kemungkinan korban sempat mengalami kekerasan seksual?

Bogiek belum dapat memastikan terkait dugaan tersebut.

"Nah, nanti kita lihat dari hasil outopsi saja kan itu kita belum tahu ya," jelasnya.

Polisi berhasil mengungkap identitas jasad bocah laki-laki yang ditemukan warga dalam kondisi tergeletak di bawah jembatan Sungai Gumul, perbatasan antara Desa Kemlagi dengan Desa Cendoro, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto pada Kamis (30/1/2020) kemarin, sekitar pukul 06. 00 WIB.

Bukti-bukti yang dikumpulkan polisi

Anggota Satreskrim Polres Mojokerto Kota sampai saat ini masih mengumpulkan bukti petunjuk di lokasi kejadian untuk mengungkap kasus pembunuhan terhadap siswa SD kelas IV.

Penyelidikan diperkuat dengan keterangan dari keluarga korban dan hasil outopsi terhadap jasad korban dari dokter Forensik RS Bhayangkara Surabaya.

"Kita sudah meminta keterangan dari keluarga untuk saksi lain terkait penyebab kematian korban," ujar Kapolres Mojokerto Kota, AKBP Bogiek Sugiyarto kepada wartawan, Jumat (31/1/2020).

Ia mengatakan, pihaknya mengumpulkan semua informasi yang kaitannya dengan penyebab kematian korban.

"Kita masih menunggu hasil autopsi nanti bisa menjadi dasar kita untuk penyelidikan lebih lanjut," ungkapnya.

Dari keterangan perangkat desa apakah benar korban sempat dijemput oleh sesorang yang minta diantar ke rumah tetangga korban?

Bogiek menjelaskan, pihaknya sampai saat ini masih mengumpulkan informasi dan juga melaksanakan kroscek di lapangan.

"Semuanya anggota kita juga masih di lapangan ya semoga ini bisa cepat terungkap," jelasnya.

Apakah ada indikasi korban diculik?

Bogiek menjawab, dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP_ tidak ditemukan bercak darah. Segala kemungkinan itu ada indikasi (Diculik, Red) namun harus dibuktikan dengan fakta otentik di lapangan.

"Tidak ada bercak darah di lokasi, padahal di kepala korban ada darah, kan seharusnya kalau di situ diduga tempat pembunuhannya akan ada banyak darah," ucapnya.

Ditambahkannya, kemungkinan lokasi ini merupakan hanya sebagai tempat pembuangan jenazah korban. Akan tetapi hal itu bisa berubah kalau (Pelakunya, Red) sudah tertangkap untuk bisa memberikan keterangan lebih lanjut.

"Korban di lokasi sudah meninggal," tandasnya. (Mohammad Romadoni)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Jasad Siswa SD di Bawah Jembatan Mojokerto, Diduga Kuat Korban Pengeroyokan Gerombolan Pria

Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas