Kerinduan Sejumlah Orangtua Mahasiswa Unesa yang Dikarantina di Natuna: Keluhkan Susahnya Komunikasi
Orangtua dari mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mengungkapkan kerinduannya pada anaknya yang masih dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau.
Penulis: Nuryanti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah orangtua dari mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa), mengungkapkan kerinduannya pada anaknya yang masih dikarantina di Natuna, Kepulauan Riau.
Diketahui, sebanyak 238 warga negara Indonesia (WNI) termasuk para mahasiswa akan dikarantina selama 14 hari sejak tiba di Indonesia, Minggu (2/2/2020).
Ibu seorang mahasiswa Unesa mengeluh tak bisa berkomunikasi dengan anaknya yang bernama Nathania.
Lilis Triana (47) mengaku, dirinya hanya bisa mengetahui kondisi putrinya melalui media.
"Saya sejak pagi seharian hanya menyimak update informasi dari media," kata Lilis, dikutip dari Kompas.com, Senin (3/2/2020).
Namun, ia merasa lega ketika melihat video kedatangan WNI saat turun dari pesawat Bandara Hang Nadim, Batam.
"Saya melihat putri saya bersama rombongan mengenakan jaket kesayangannya," ungkapnya.
Lalu, ayah dari Ayu Larasati, Zaenal Muttaqin mengatakan, ingin menjenguk anaknya di Natuna jika diperbolehkan oleh pemerintah.
"Tak apa jika tidak diizinkan mengunjungi anak kami, tetapi setidaknya bisa berkomunikasi menggunakan telepon," katanya.
Sementara itu, ayah dari Ayu Winda, Sartono, mengaku belum bisa menghubungi anaknya hingga saat ini.
"Sampai saat ini saya belum bisa menghubungi Winda melalui telepon, meski Winda sudah terlihat saat saya lihat televisi kemarin."
"Dia terlihat disemprot saat turun di Batam, sebelum dibawa ke Natuna," ujar Sartono di kediamannya, di Ngaglik Timur, Lamongan, Senin (3/2/2020), dikutip dari Kompas.com.
Ayah dari mahasiswi Unesa ini mengaku kangen dan ingin segera berkomunikasi.
Saat ini dirinya hanya bisa bersabar sambil terus memantau perkembangan anaknya melalui Posko Pengaduan yang disediakan oleh Departemen Kesehatan.
"Masih sedikit ada kecemasan, karena masih diobservasi. Meski terus terang saya dan keluarga senang, karena Winda akhirnya sudah tiba di Indonesia," kata Sartono.
Sartono menyampaikan, jika Winda sudah diperbolehkan pulang ke kampung halaman di Lamongan, dia tetap akan mendukung pilihan anaknya dalam menuntut ilmu.
"Kalau memang Wuhan sudah aman, sudah steril dari virus corona, dia bisa balik lagi ke China. Tapi sementara ini, biar dia belajar di rumah dulu secara online," jelasnya.
Ia ingin Winda kembali dengan sehat ke rumah bertemu orangtuanya.
"Semoga semua dalam keadaan sehat, dan bisa pulang ke rumah dalam keadaan selamat," harap Sartono.
Pernyataan Rektor Unesa
Rektor Unesa, Nurhasan mengatakan, proses observasi yang ditangani oleh militer, pasti akan ada aturan dan prosedur ketat yang harus ditaati oleh para WNI.
Nurhasan menegaskan, jika pihak kampus dan keluarga diizinkan berkunjung ke Natuna, dirinya akan berangkat ke lokasi observasi para WNI dari Wuhan itu.
"Melihat perkembangan informasi saat ini, sepertinya belum ada tanda-tanda mahasiswa-mahasiswa kami boleh dikunjungi," ujar Nurhasan.
Jamin Kesehatan, Menkes Berkantor di Natuna
Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto diperintahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk sementara berkantor di Natuna, Kepulauan Riau.
Alasannya, Menteri Kesehatan diharapkan bisa menjamin kesehatan 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dikarantina selama 14 hari ke depan sejak tiba dari Wuhan, China, Minggu (2/2/2020).
Juru bicara Presiden, Fadjroel Rachman mengatakan, Terawan dan tim dari Kementerian Kesehatan akan memantau langsung kondisi dari WNI yang berada di Natuna.
"Demi menjamin perlindungan kesehatan yang sangat ketat maka dipantau langsung Menteri Kesehatan bersama tim yang diinstruksikan Presiden berkantor di Natuna," ujar Fadjroel Rachman, Senin (3/2/2020), diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.
Ia mewakili Presiden Jokowi, menyampaikan terima kasih atas usaha dari semua pihak yang telah membantu mencegah virus corona di Indonesia.
"Sekali lagi terimakasih atas kerjasama seluruh rakyat Indonesia, semoga semua usaha, gotong-royong dan bahu membahu semua warga dunia ini membuat pencegahan dan pengobatan terhadap virus Corona ini berjalan efektif dan optimal," ungkap Fadjroel.
Sehingga, ia meminta seluruh warga menghargai upaya dan komitmen pemerintah dalam melindungi seluruh penduduk Indonesia secara optimal.
(Tribunnews.com/Nuryanti/Theresia Felisiani) (Kompas.com/Ghinan Salman/Hamzah Arfah)