Bocah 9 Tahun di Makassar Temukan Telur Berisi Telur
Sebuah video telur yang dikupas cangkangnya menjadi viral setelah diupload ke media sosial.
Editor: Sugiyarto
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video telur yang dikupas cangkangnya menjadi viral setelah diupload ke media sosial.
Pasalnya dalam video tersebut, telur yang dikupas tersebut ada telur utuh lengkap dengan cangkangnya meski berukuran kecil.
Fenomena telur di dalam telur ayam ini pertama kali ditemukan Muhammad Dafa (9), siswa kelas 3 SD yang tinggal di Jalan Cilallang Jaya, Kecamatan Mariso, Makassar, Senin (3/2/2020).
Suryanti, ibu dari Dafa mengatakan telur yang berisi telur utuh itu ditemukan saat anaknya hendak memakan nasi kuning.
Telur yang dibeli Suryanti di sebuah toko kelontong dekat rumahnya itu kemudian menghasilkan telur utuh lagi usai dimasak di dalam air.
"Pas masak lalu dibuka sedikit, anak saya berteriak 'Mak kenapa ini telur ada isinya di dalam,'. Jadi saya bilang tunggu dulu.
Setelah saya lihat saya juga heran. Jadi sambil dia buka, saya video (rekam) karena aneh saya lihat. Lalu saya foto telurnya dibelah, akhirnya telurnya tidak jadi dimakan," kata Suryanti kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Selasa (4/2/2020).
Menurut Suryanti, telur yang ditemukan, tersebut memiliki struktur yang lebih kecil.
Namun, telur tersebut cukup berat dan tidak mengapung bila dicelupkan ke dalam air.
"Jadi saya simpan di lemari. Kalau belahan yang lain saya simpan di kulkas karena tidak busuk," ujar Suryanti.
Kepala Laboratorium Produksi Ternak Unggas, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar Dr. Wempie Pakiding mengatakan, fenomena telur yang berisi telur utuh bukanlah fenomena baru.
Menurutnya, penyebab telur tersebut berisi telur utuh akibat keadaan stres yang dialami induk ayam dari telur itu.
"Fenomena kelainan itu muncul pada saat ayam misalnya stres psikis atau stres fisik sehingga dalam, perjalanannya proses pembentukan telur itu tertarik kembali ke atas sehingga dia terbungkus lagi kembali," kata Wempie kepada Kompas.com.
Wempie menambahkan, fenomena ini sama seperti ketika ayam melahirkan telur yang berisi dua kuning telur.
Faktor-faktor berupa stres psikis dan fisik merupakan penyebab terbesarnya.
Ukuran telur yang ditemukan di dalam telur memang lebih kecil. Pasalnya, telur tersebut tidak memiliki kuning telur dan hanya berisi albumen.
Hal ini membuat, telur tersebut juga memiliki struktur yang lebih keras.
" Telur itu pada umumnya ukuran kuningnya sama. Yang membedakan itu jumlah atau volume pada albumennya. Kalau kita perhatikan telur yang besar itu, ukuran kuningnya itu relatif sama dengan yang biasa yang membedakan cuma albumennya," kata Wempie.
"Kalau dikonsumsi itu tetap aman. Itu cuma proses pembentukannya saja yang tidak normal bukan, karena penambahan zat-zat tertentu," Wempie menambahkan.