Takut Terpapar Virus Corona, 675 Warga Natuna Pilih Mengungsi ke Pulau Lain
Proses karantina terhadap 238 Warga Negara Indonesia dari Wuhan di Kabupaten Natuna menuai polemik.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Miftah
Satu di antara warga Natuna, Raudah (28) mengaku, memilih mengungsi ke rumah saudaranya yang berada di Pulau Serasan.
Keputusan untuk mengungsi ini diambil agar bisa benar-benar terhindar dari virus corona yang dapat menyebar antar manusia.
"Tdak saya saja, kedua anak saya juga saya bawa. Kan anak sekolah diliburkan juga."
"Jadi sekalian saya bawa ke rumah along saya (kakak tertua) di Pulau Serasan," kata Raudah.
Ruadah mengaku, ia tidak mau mengambil pusing, meski sejumlah warga menggelar aksi protes.
Diketahui, Warga meninggalkan Pulau Natuna, setelah 238 orang dievakuasi dari Wuhan ke Natuna.
Proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China telah berhasil dilakukan pada Minggu (2/2/2020).
TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, Natuna dipilih karena memiliki rumah sakit sebagai tempat observasi, yang jaraknya jauh dari pemukiman penduduk.
Namun ternyata, ada perkampungan bernama Kampung Tua Penagih yang hanya berjarak sekira 1 kilometer dari lokasi karantina.
Warga mengungkapkan, sebelumnya, tidak ada sosialisasi maupun pemberitahuan sebelumnya saat Natuna terutama hanggar Raden Sadjad dipilih menjadi tempat lokasi karantina.
Warga Tolak Keras Karantina WNI dari Wuhan di Natuna
Proses evakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China telah berhasil dilakukan, Minggu (2/2/2020).
Pemerintah Indonesia telah memilih Natuna, Kepualauan Riau sebagai lokasi karantina WNI.
TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, Natuna dipilih karena memiliki rumah sakit sebagai tempat observasi, yang jaraknya jauh dari pemukiman penduduk.