Ayah Tiri yang Menyiksanya Masuk Penjara, Bocah Lampung Ini Mengaku Senang
Aparat telah mengamankan Wawan sebelum terjadi amuk warga, Selasa (4/2/2020) pagi
Editor: Eko Sutriyanto
Ia tinggal bersama istri, putra tirinya serta anak kandungnya dengan istri yang masih balita.
Menurut Suparno, warga sebenarnya tidak pernah melihat langsung tindakan Wawan terhadap korban.
"Tahunya dari perubahan fisik. Kepalanya luka, ada memar di perut. Pas (korban) ke warung, warga tanya. Kata dia (korban), habis dimarahi ayah," bebernya.
Ia menjelaskan, merujuk laporan warga, korban mengalami luka cukup banyak di badan.
Baca: Anak Jadi Korban Pemerkosaan Ayah Tiri Selama 3 Tahun, Kejadian Bermula saat Berangkat Sekolah
"Kayak di kepala atas, katanya dipukul pakai pompa ban. Terus ini yang (kepala bagian) kanan, dipukul pakai palu. Ditendang. Di perut dipukul pakai gancu besi yang buat mungut sampah," ujarnya sembari menunjukkan luka luka di tubuh korban.
"Nah ini juga, (bagian bawah) hidung di atas bibir ini, disundut rokok. Kaki melepuh karena dicelupin ke air panas," imbuh Suparno.
Suparno mengaku pernah mendapat laporan bahwa suatu ketika korban diajak merongsok oleh Wawan.
"Dia (korban) ditendang sampai jatuh, dibiarkan. Setiap diajak merongsok, dia nggak (boleh) naik gerobak, tapi disuruh jalan kaki, disuruh buntuti gerobak. Terus pas pulang, nggak boleh masuk ke rumah, disuruh tidur di gerobak," bebernya.
Saat mendapat laporan dari HD, Suparno meneruskannya kepada Babinsa Kelurahan Surabaya, Kedaton, Serda Frendi Nijardo.
Ia mengungkap sejumlah warga nyaris memukulinya namun, aparat terlebih dahulu mengamankannya.
"Warga mau menghakimi dia. Akhirnya kami amankan pelaku," kata Serda Frendi.
"Pelaku diserahkan ke Polsek Kedaton untuk diproses secara hukum," imbuhnya.
Tiap Hari Dipukuli
Korban pun berterima kasih karena ayah tirinya telah diamankan.