Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Manfaatkan Uang Klien untuk Gali Tutup Lubang, Ternyata Ini yang Dilakukan Pemilik WO Pandamanda

"Namun kemudian terjadi masalah, penggunaan uang yang harusnya digunakan untuk pernikahan malah digunakan untuk kepentingan pribadi," jelas Azis

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
zoom-in Manfaatkan Uang Klien untuk Gali Tutup Lubang, Ternyata Ini yang Dilakukan Pemilik WO Pandamanda
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Anwar Said, pemilik wedding organizer Pandamanda, tersangka penipuan puluhan calon pengantin digelandang di Mapolrestro Depok, Pancoran Mas, Rabu (5/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM - Penipuan oleh Wedding Organizer Pandamanda ini telah menjerat banyak korban.

Korban-korban tersebut tergiur harga paket yang murah dan promo-promo menarik.

Menurut Kapolres Depok, Kombes Pol Azis Andriansyah pada awalnya usaha milik Anwar Said ini berjalan semestinya.

Kesalahan pengelolaan uang klien dan kegiatan akhirnya membuat usaha ini mulai limbung.

"Wedding organizer ini sudah beroperasi sejak 2014."

"Namun kemudian terjadi masalah, penggunaan uang yang harusnya digunakan untuk pernikahan malah digunakan untuk kepentingan pribadi," jelas Azis dalam tayangan tvOne News Kamis (6/2/2020).

Pemilik WO itu, menggunakan sebagian uang klien untuk kepentingan pribadi dan kantornya.

BERITA TERKAIT

"Membeli 3 mobil operasional, menyewa kantor, dan membeli rumah pribadi," jelasnya.

Azis menuturkan, sejak 2018 Pandamanda mulai dirundung masalah berkat kelalaian pengelolaan uang sebelumnya.

Oleh karena itu, di tahun berikutnya yaitu 2019 dan 2020, tersangka mulai berinisiatif memutar uang kliennya.

Dia mulai melakukan tambal sulam menggunakan uang dari klien yang sudah mendaftar.

"Orang yang sudah mendaftar pernikahan diorganisir oleh Pandamanda ini, kemudian ditutup dengan uang dari klien yang medaftar berikutnya, terus seperti itu," terang Azis.

Belakangan ini, tersangka yakni Anwar Azis juga memberi penawaran harga murah untuk menggaet lebih banyak peminat.

"Karena kesulitan ekonomi, dia (pelaku) menawarkan melalui media sosial berbayar dengan iming-iming harga murah yaitu Rp 50 juta untuk 250 undangan."

Beli Rumah Seharga 1,2 M Pakai Uang Klien

Pandamanda disebut mulai oleng neraca keuangannya sejak 2018.

Itu terjadi pasca tersangka penipuan, Anwar Said menebus rumah mewah tak jauh dari kantor Pandamanda.

"Ini mulai trouble setelah dia beli rumah, untuk DP rumahnya itu dia pakai uang pelanggannya," ujar Azis dikutip dari Kompas.com.

"Jadi uang yang sudah diterima oleh AS ini sudah sebagian digunakan untuk keperluan yang lain, misalnya untuk operasional kantor, untuk beli rumah, dan sebagainya," jelas Azis.

Jajaran Polres Metro Depok memamerkan sejumlah barang bukti yang diperoleh hasil penggeledahan kantor wedding organizer bodong Pandamanda di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/2/2020).(KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN)
Jajaran Polres Metro Depok memamerkan sejumlah barang bukti yang diperoleh hasil penggeledahan kantor wedding organizer bodong Pandamanda di bilangan Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Rabu (5/2/2020).(KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN) ((KOMPAS.COM/VITORIO MANTALEAN))

Azis berujar, rumah tersebut dibeli AS seharga Rp 1,2 miliar.

Ia membelinya dengan cara cicil, dengan uang muka sejumlah Rp 300 juta.

Hingga hari ini, rumah tersebut belum lunas.

Borong 10 Acara Pernikahan, Cuma 7 yang Terlaksana

Kombes Pol Azis Andriansyah mengungkapkan awal mula terkuaknya kasus ini ke kepolisian.

"Perkara ini terbuka pada 2 Februari 2020," ujarnya.

Wedding Organizer Pandamanda memanfaatkan tanggal cantik ini untuk menjaring banyak pasangan calon pengantin.

"Tanggal cantik ini dipilih banyak pasangan untuk melangsungkan pernikahan."

Pandamanda berhasil mengumpulkan 10 acara pernikahan dalam satu hari itu.

Akibatnya, sejumlah acara pernikahan tidak berlangsung dengan baik.

"Pada 2 Februari 2020 itu, Pandamanda menerima order sebanyak 10 lokasi."

"Yang bisa terlaksana 7 lokasi, 3 lokasi lainnya tidak terlaksana dengan baik dan hanya pengantinnya saja yang datang," terang Azis.

Belakangan diketahui, wedding organizer ini membuka pendaftaran sampai Januari 2021.

Oleh karena itu, jumlah pelapor dugaan tindak penipuan WO Pandamanda ini tembus 40 calon mempelai.

Ke-40 pelapor itu semuanya akan melangsungkan pernikahan beberapa waktu ke depan.

Mereka sudah menyetorkan sebagian atau keseluruhan harga paket pernikahan WO Pandamanda.

"Yang berpotensi menjadi korban sampai saat ini sudah 40 calon korban."

"Bisa jadi jumlah calon korban itu berkurang jika dia bisa melaksanakan (pernikahan) dengan baik di bulan-bulan ke depan," jelas Azis kepada wartawan, Rabu (5/2/2020).

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani) (Kompas.com/Vitorio Mantalean)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas